Frame kacamata dari kayu pohon jengkol
Senin,2015-04-13,08:15:48
ilustrasi
(Berita Dunesia) Jakarta - Pohon jengkol tidak hanya menghasilkan jengkol
yang bisa dinikmati sebagai hidangan di meja makan, tapi kayunya juga
bisa diolah menjadi frame (rangka) kacamata yang belakangan menjadi
trend di Tanah Air.
Berbagai model kacamata kayu dari pohon
jengkol, juga dari vinir jati dan sonokeling hadir lewat merek Forres
yang didirikan oleh sekelompok mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen
serta Fakultas Seni Rupa Desain Institut Teknologi Bandung.
"Kayu jati itu kuat, tapi kayu jengkol juga tidak kalah kuat," kata Uli Grace pada Antara News di Local Fest Jakarta, Minggu.
Berbagai variasi kayu itu digabungkan menjadi lapisan-lapisan rangka
kacamata, terinspirasi dari hewan endemik Indonesia, yaitu Harimau
Sumatera dan Elang Jawa.
"Kami buat layer-layer dari dua jenis
kayu di frame agar bisa menopang satu sama lain dan lebih kuat agar
tidak mudah patah," jelas dia.
Grace mengakui trend kacamata kayu
memang bukan hal baru di Indonesia. Berbagai merek lokal sudah hadir di
beberapa kota seperti Jakarta dan Jawa Tengah. Namun dia optimistis
bisa bersaing dengan konsep yang matang.
"Kami ingin mengangkat
kekayaan Indonesia," ujar dia, menambahkan bahwa brand yang dibuat
bersama teman-temannya baru berjalan selama delapan bulan.
Dalam
edisi Harimau Sumatera, bagian penopang di batang hidung berbentuk
seperti hidung satwa tersebut. Dalam seri Elang Jawa, bagian penopang di
batang hidungnya meruncing seperti paruh burung.
Tidak hanya
diminati pembeli lokal, kacamata kayu yang dipromosikan melalui media
sosial dan bazar itu juga dilirik pembeli luar negeri.
"Ada orang
Jepang mau pesan 10 lusin, tapi sayangnya kami saat itu masih baru jadi
belum bisa menyediakan sebanyak itu dalam waktu singkat," imbuh dia.