PR Matematika Anak SD Bikin Heboh Dunia Maya
Selasa,2014-09-23,14:54:14
Mahasiswa Undip, M Erfas Maulana mengunggah foto yang berisi tugas adiknya yang menjad perbincangan di media sosial
(Berita Dunesia) Jakarta - Hasil
pekerjaan rumah (PR) seorang siswa sempat membuah heboh media sosial.
Siswa bersangkutan terpaksa mendapatkan nilai merah, meski jawaban
tugas matematikanya tetap benar. Perbincangan ini masih bergulir di
media sosial, khususnya Facebook.
Awalnya seorang mahasiswa
Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro, M Erfas Maulana mengunggah
foto yang berisi tugas adiknya. Erfas mempertanyakan guru adiknya yang
menyalahkan jawaban adiknya tersebut.
Dalam soal tugas itu, guru
meminta adik Erfas untuk menyatakan 4+4+4+4+4+4 dalam operasi perkalian.
Adik Erfas menuliskan jawaban bahwa 4+4+4+4+4+4=4x6. Jawaban itu,
menurut Erfas, seharusnya benar. Namun, ternyata sang guru menyalahkan.
Menurut guru, jawaban yang seharusnya adalah 6x4.
Erfas pun
mengunggah foto tersebut di media sosial. Tak dinyana respons dari para
netizen pun sangat besar. Bahkan pengguna media sosial baik di Twitter
maupun di Facebook saling beradu argumentasi dengan pendapatnya
masing-masing tentang logika matematika dalam soalan tersebut.
"Angka
tanpa satuan, nggak ada artinya. 6x4 sama saja dengan 4x6. Kalau diberi
satuan, memang bisa berbeda pengertiannya," tulis akun bernama Wijaya
Yasmin, Selasa (23/9).
Akun lain bernama Mon Eferi juga
memberikan pandangannya tentang persoalan tersebut. Pria yang juga
seorang pengajar di salah satu sekolah menengah di Sumatra Barat itu
membenarkan sang anak. Menurutnya, pertanyaan sekadar 3×4 jawabannya
boleh saja sama dengan 3+3+3+3 atau 4+4+4.
Dalam hal ini, guru
yang salah karena tidak memberitahukan dalam instruksi sebelumnya
mengenai jawaban seperti apa yang diminta. "Pertanyaan guru seharusnya
begini, jika 2×3 = 3+3, tentukan 3×4=......? Nah, jika dengan pertanyaan
ini anak tetap menjawab 3+3+3+3, baru lah dia bisa disalahkan," tulis
Mon Eferi di akunnya.
Akun bernama Alfian Muhammadin berpendapat,
jika tujuan Kurikulum 2013 adalah memberi pemahaman yang integral, maka
bahasa matematika harus mengacu juga kepada bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
"Maka dalam hal ini tentu wajar saja guru menyalahkan
4+4+4+4+4 = 4x5 karena kenyataannya memang angka 4 yang ditambahkan 5
kali (5x4), bukan angka 5 yang ditambahkan 4 kali (4x5)," tulis Alfia.
Bagaimana pandangan Anda tentang proses perkalian ini? Apakah 4x6 sama dengan 6x4 atau tidak?