Ikuti Wall Street, Bursa Asia Kompak Menguat
Kamis,2014-08-14,09:01:22
Tokyo Stock Exchange
(Berita Dunesia) Jakarta - Pasar
saham utama Asia dibuka menguat pada transaksi awal Kamis 14 Agustus
2014 Mengikuti sentimen positif naiknya indeks saham acuan Wall Street,
yang mengabaikan data penjualan ritel yang dianggap mengecewakan.
Dilansir
CNBC, saham-saham teknologi mendorong bursa Wall Street berakhir
positif, dengan saham perusahaan penerbangan dan perusahaan biotek
membantu memimpin keuntungan.
Indeks Dow Jones Industrial Average
berakhir naik 91,26 poin (0,55 persen) ke level 16.651,80, dengan saham
Intel memimpin kenaikan saham bluechip dan hanya saham Wal-Mart yang
memerah.
Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 12,97 poin
(0,67 persen) ke level 1.946,72, dengan saham sektor perawatan kesehatan
memimpin penguatan.
Adapun indeks Nasdaq bertambah 44,87 poin (1,02 persen) ke level 4.434,13.
Departemen
Perdagangan AS mengeluarkan data penjualan ritel AS pada Juli yang
bergerak mendatar. Investor membaca data tersebut adalah yang terlemah
sejak Januari.
Di Ukraina, Kiev mengecam pengiriman konvoi truk Rusia yang menawarkan bantuan kemanusiaan sebagai tindakan sinisme.
Sementara
di Timur Tengah, seperti diberitakan Reuters, fraksi Israel dan
Palestina setuju untuk memperpanjang gencatan senjata selama lima hari
guna mencapai kesepakatan perdamaian untuk mengakhiri pertempuran di
Gaza.
Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini naik 0,5 persen.
Indeks acuan pasar saham Jepang ini mencapai level tertinggi selama satu
minggu pada pembukaan pagi ini, meskipun rilis data pesanan mesin inti
di Juni di bawah ekspektasi pasar sebelumnya.
Sementara itu,
indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney menguat 0,2 persen. Indeks
patokan pasar saham Australia ini rebound, didukung oleh beberapa
perusahaan blue chip yang melaporkan membukukan laba.
Adapun
indeks Kospi di bursa Seoul bergerak naik 0,2 persen. Penguatan indeks
utama pasar saham Korea Selatan ini karena investor merasa optimis
dengan prospek pasar menjelang pertemuan bank tingkat Korea yang akan
dilakukan pada Kamis, di mana Bank Sentral diharapkan menurunkan tingkat
suku bunga untuk pertama kalinya sejak Mei 2013.