Provinsi Sulawesi Tenggara
Nama Resmi : Kabupaten Bombana
Ibukota : Rumbia
Luas Wilayah: 2.845,36 Km2
Jumlah Penduduk: 110.029 Jiwa
Wilayah Administrasi:Kecamatan : 7
Bupati : H. TAFDIL, SE, MM
Wakil Bupati: Ir. Hj. MASYHURA
Alamat Kantor: Jl. A. Yani No. 8
Telp.
Fax.
Website : http://bombanakab.go.id/
Sejarah
BOMBANA dikenal sebagai wilayah Moronene, salah satu etnis di Sulawesi Tenggara, dimitoskan sebagai Negeri Dewi Padi (Dewi Sri). Konon, sang dewi pernah turun di sebuah tempat yang belakangan disebut Tau Bonto. Dalam bahasa Moronene, tau bonto berarti tahun pembusukan, karena ketika Dewi Padi itu turun di tempat tersebut, produksi padi ladang melimpah ruah sehingga penduduk kewalahan memanennya. Akibatnya, banyak padi tertinggal dan membusuk di ladang. Padahal, luasan ladang yang dibuka tak seberapa, hanya beberapa hektar saja untuk setiap keluarga.
Tau Bonto menjadi pusat pemerintahan di zaman kekuasaan mokole, gelar raja di wilayah Moronene pada masa lalu. Di masa pemerintahan swapraja Buton pascakemerdekaan, wilayah kekuasaan mokole berubah menjadi wilayah distrik, dan selanjutnya menjadi kecamatan.
Secara historis, wilayah Moronene di daratan besar jazirah Sulawesi Tenggara mencakup Kecamatan Watubangga di Kabupaten Kolaka sekarang. Namun, yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Buton (waktu itu) hanya Kecamatan Poleang dan Kecamatan Rumbia. Saat itu telah berkembang menjadi empat kecamatan. Dua kecamatan tambahan sebagai hasil pemekaran adalah Poleang Timur dan Rarowatu. Kecamatan Rarowatu berpusat di Tau Bonto.
Pulau Kabaena juga termasuk wilayah Moronene sebab penduduk asli pulau penghasil gula merah itu adalah suku Moronene. Meski demikian, pemerintahan mokole di Kabaena bersifat otonom, tidak ada hubungan struktural maupun hubungan afiliatif dengan kekuasaan mokole di daratan besar. Kekuasaan mokole di Kabaena berada di bawah kontrol Kesultanan Buton, seperti halnya mokole di daratan besar jazirah Sulawesi Tenggara. Sultan Buton menempatkan petugas keraton di Kabaena yang bergelar Lakina Kobaena. Karena itu, secara struktural, Kabaena lebih dekat dengan Buton.