beritadunesia-logo

Provinsi Papua

 Nama Resmi : Kabupaten Waropen   
Ibukota : Botawa
Luas Wilayah: 16.723 km²
Jumlah Penduduk: 22.234 Jiwa
Wilayah Administrasi:Kecamatan : 3
Bupati : Drs. YESAYA BUINEI, MM   
Wakil Bupati: YERMIAS BISAI, SH       
Alamat Kantor:  Jl. A. Yani, Serui- Papua
Telp.  (0983) 31001, 31011
Fax.
Website : http://www.waropenkab.go.id/



SEJARAH

Kabupaten Waropen adalah satu dari sekian kabupaten yang terdapat di Propinsi Papua. Dimana ibukota kabupaten ini terletak di Kota Botawa. Kabupaten ini dibentuk sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Yapen Waropen pada sekitar tahun 2003.

Menurut istilah dalam sebutan Waropen mempunyai hubungan yang erat dengan kata Oropong yang mula-mula dipakai oleh Jacob Weyland (tahun 1705), sedangkan kata Waropen menurut penduduk asli (Waropen) artinya orang yang berasal dari pedalaman yaitu dari Gunung Tonater, Wamusopedai.dengan demikian mungkin dapat dibenarkan, karena apabila dihubungkan dengan mite-mite yang hidup dimasyarakat hukum adat Waropen bawha orang waropen adalah orang yang bermigran ke pantai akibat adanya air ampuhan,dimana orang-orang Waropen terhanyut sampai ke Waropen Ambumi dan Roon di Kabupaten Nabire dan Manokwari disebelah barat, dan Waropen Ronari disebelah timur, sedangkan yang tersisalah yang tinggaldi pesisir Waropen Kai. Orang Waropen secara resmi dalam daministrasi Pemerintahan mendiami daerah Kecamatan Waropen Atas, kecamatan Masirei dan Kecamatan Waropen Bawah.

Dikaji dari perspektif sejarah social budaya, Held (tahun 1974) telah membagi wilayah Waropen Atas ada 3 (tiga) wilayah hukum adat yang tercermin dalam perbedaan penggunaan bahasa sehari-hari. Wilayah tersebut adalah Wilayah Waropen Ambumi, Wilayah Waropen Kai dan Wilayah Waropen Ronari.
Masyarakat Hukum Adat Waropen Ambumi yang terbagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu kelompok yang masuk ke WilayahKabupaten Nabire yang mendiami kampong-kampung Napan, Wenami,Masipawa, Makimi, Moor, Mambor dan Ambumi. Serta kelompok yang masuk Wilayah Kabupaten Manukwari dan mendiami kampung-kampung Yendeman, Saybes,War, kayob dan Menarbu.

Masyarakat Hukum Adat Waropen Kai, yaitu masyarakat yang mendiami kampung-kampung Semanui, Wapoga, Desawa, Waren, sedangkan kampung-kampung Paradoi, Sanggei, Mambui dan Nubuai yang kini tergabung dalam satu pemukiman yang disebut Urei Faisei, Risei Sayati , Wonti, Bokaro, dan Koweda. Waropen inilah yang dikatakan sebagai orang Waropen Asli.
Masyarakat Hukum Adat Waropen Kai, yaitu masyarakat yang mendiami kampong-kampung Barapasi, Sosora, Sorabi, Kerema, Tamakuri, Teba, Janke dan baitanisa, yaitu yang mendiami daerah pedalaman Waropen sebelah Timur sampai Pegunungan Van Ress.

Kampung-kampung didaerah pesisir Waropen umumnya dibangun diatas sungai pada hutan bakau dan ada pula yang dibangun di lidah pasir dan muara-muara sungai. Ada pula beberapa kampung yang sudah dibangun atau didaratkan pada tanah kering. Kampung-kampung yang didaratkan kebanyakan terdapat di daerah Waropen Atas.
Usaha pendaratan kampung tersebut sudah dimulai sejak tahun 1969, realisasi dari usaha tersebut terwujud pada tahun 1970 oleh Bupati yapen Waropen secara resmi mengesahkan pendaratan beberapapemukiman menjadi 1 (satu), yaitu Kampung Urei Faisey yang merupakan Kampung besar yang terdiri dari 50 – 75 rumah dan umnya merupakan pemukiman yang sudah menetap.