Nama Resmi : Kabupaten Sarmi
Motto : -
Ibukota : Sarmi
Luas Wilayah: 12.702 km²
Jumlah Penduduk: -
Kepadatan : - jiwa/km²
Wilayah Administrasi:
Kecamatan : 5
Desa/Kelurahan : 53
Bupati : Drs. MESAK MANIBOR, M.MT
Wakil Bupati : Ir. ALBERTUS SURIPNO
Kode Area : -
Alamat : -
Website : http://www.sarmikab.go.id/
Sejarah
Setiap wilayah di belahan dunia manapun pasti memiliki nama. Dan selalu ada makna dibalik sebuah nama. Begitu pula dengan salah satu kawasan yang saat ini sudah berkembang menjadi sebuah kabupaten. Sarmi, begitulah sebagian masyarakat Papua mengenalnya.
Sarmi sepintas lalu kata tersebut seperti menunjukkan ciri khas nama seorang gadis Jawa yang lembut dan feminim. Padahal, kalau kata itu menunjuk pada wilayah otonom di Provinsi Papua, Kabupaten Sarmi, memberi kesan yang akan jauh berbeda. Di balik kata Sarmi tersirat pergulatan suku-suku bangsa yang hidup bersama di alam yang terbentang dari Distrik Mamberamo Hilir hingga Distrik Bonggo.
SARMI sebenarnya lebih sesuai ditulis dengan huruf besar, SARMI, yang merupakan singkatan dari nama suku-suku besar, yakni Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Keberadaan mereka telah lama menjadi perhatian antropolog Belanda, Van Kouhen Houven, yang kemudian memberikan nama Sarmi.
Singkatan Sarmi sebenarnya belum mencerminkan suku-suku di sana mengingat di wilayah ini terdapat 87 bahasa yang dipergunakan. Dari bahasa yang ada, paling tidak bisa disimpulkan terdapat 87 suku, dan setiap suku mempunyai bahasa sendiri-sendiri.
Sebelumnya, Sarmi lebih dikenal sebagai nama sebuah distrik, setingkat kecamatan, di Kabupaten Jayapura. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 yang dikeluarkan pada tanggal, 11 Desember 2002 memekarkan Kabupaten Jayapura menjadi tiga kabupaten, yaitu Jayapura, Keerom, dan Sarmi.
Kabupaten Sarmi memiliki luas wilayah 35.587 km2. Terbagi menjadi 8 kecamatan dengan Sarmi sebagai ibukota kabupaten. Wilayahnya sendiri berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah utara, kabupaten Tolikara di sebelah selatan, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Waropen di sebelah barat, dan kabupaten Jayapura di sebelah timur.
Sebagian besar penduduk Sarmi menggantungkan kebutuhan hidup mereka pada kemurahan alam. Hutan menyediakan kebutuhan mereka.Sagu sebagai makanan pokok penduduk tumbuh subur di hampir semua wilayah kabupaten ini. Potensi lahan yang tersedia untuk tanaman bahan pangan dan hortikultura sedemikian luas. Pengembangan komoditas pertanian seperti padi, palawija, dan sayuran masih dalam skala kecil untuk kebutuhan sendiri. Lahan yang sudah diolah dan menghasilkan tanaman bahan pangan terdapat di Distrik Bongo. Hanya didistrik ini padi sudah dapat dituai hasilnya. Demikian juga produksi palawija Kabupaten Sarmi sebagian besar dihasilkan di Bonggo.
Komoditas wilayah ini yang berhasil menembus ke pasar luar daerah adalah kakao dan kelapa dalam yang sudah dikeringkan dalam bentuk kopra. Komoditas ini di kirim ke Surabaya dan Makassar. Kelapa tumbuh tidak tidak hanya di daratan Sarmi, tetapi juga disejumlah pulau di depan Sarmi. Sarmi memang menjadi satu satunya kabupaten di Papua yang memiliki potensi kelapa rakyat sangat luas menyusul Kabupaten Biak Numfor. Meskipu kelapa ini sebagian besar tumbuh secara alamiah di pesisir pantai, dan sungai-sungai, tumbuhan ini terlihat sangat teratur dan terkesan seperti perkebunan luas.Potensi hutan daerah ini juga sangat menjanjikan. Luas hutan produksi diperkirakan 54.000 hektar.
Kabupaten ini sangat mengharapkan datangnya investor mengingat potensi lahan pertanian, perkebunan, pertambangan dan kelautan yang masih belum diolah.Diketahui bahwa di perut bumi Sarmi terdapat bijih besi yang jika dieksploitasi mampu menghasilkan 60.000 ton pasir besi setiap bulannya. Sementara itu, menurut survei dari Kanada di distrik Pantai Barat, Pantai Timur, dan Mamberamo Hilir terdapat kandungan minyak bumi. Laut yang bersinggungan dengan 6 dari 8 distrik di Sarmi juga menyimpan kekayaan tersendiri. Wilayah sarmi memang terletak di pinggir pantai Samudera Pasifik dan memiliki sejumlah sungai dan danau yang berpotensi menyimpan ikan dan udang.Sebuah gudang pelabuhan pendaratan ikan dan pelabuhan utama pendaratan ikan telah dibangun di Sarmi. Hal ini semakin membuka peluang investasi di sektor perikanan.