Nama Resmi : Kabupaten Kaimana
Motto : -
Ibukota : -
Luas Wilayah: 4.966 km²
Jumlah Penduduk: 48.750 Jiwa (2004)
Kepadatan : 2,64 jiwa/km²
Wilayah Administrasi:
Kecamatan : 4
Desa/Kelurahan : 73
Bupati : Drs. MATIAS MAIRUMA
Wakil Bupati : BURHANUDIN OMBAER, S.Sos
Kode Area : -
Alamat : -
Website : http://www.kaimanakab.go.id/
Sejarah
Pembentukan Kabupaten Kaimana berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Kerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Teluk Wondama dan diresmikan bersamaan pelantikan Penjabat Bupati pada tanggal 12 April 2003.
Visi pembangunan Kabupaten Kaimana adalah, “Percepatan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Menuju Kaimana sebagai Kabupaten Termaju di Selatan Papua pada Tahun 2010.” Salah satu misi pembangunannya adalah peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia melalui upaya peningkatan pendidikan, peningkatan kualitas kesehatan dan peningkatan produktivitas masyarakat.
Secara administratif Kabupaten Kaimana pada tahun 2009 terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan dengan jumlah kampung sebanyak 84 kampung dan kelurahan sebanyak 2 kelurahan. Seluruh kampung yang ada di Kabupaten Kaimana merupakan daerah pedesaan, kampung dan kelurahan yang ada di Kabupaten Kaimana telah definitif.
Pada fase awal pembentukan Kabupaten Kaimana, Kabupaten Kaimana tergolong Daerah Tertinggal berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor 001/KEP-M-PDT/II/2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal. IPM Kabupaten Kaimana tahun 2006 sebesar 67,11 dan menempati peringkat 335 dari 456 Kabupaten/Kota. Persentase penduduk miskin pada tahun 2006 diperkirakan mencapai 36,85 persen.
Menjelang berakhirnya lima tahun pertama pembangunan Kabupaten Kaimana (2005 – 2010), peringkat IPM Kabupaten Kaimana mengalami peningkatan dan persentase penduduk miskin mengalami penurunan. IPM Kabupaten Kaimana tahun 2008 menempati peringkat 305 dengan skor IPM 69,27. Persentase penduduk miskin pada tahun 2008 turun menjadi 23,25 persen.
Kabupaten Kaimana dengan Ibukota Kaimana, saat ini tengah bergeliat membangun. Pembangunan meliputi berbagai sektor baik fisik maupun non fisik. Pelayanan masyarakat pun menjadi prioritas utama dalam pembangunan.
Untuk itu, pemerintah juga berupaya membuka isolasi daerah dengan mengundang investor datang dan berinvestasi di Kaimana. Beberapa investor di bidang perikanan sudah menanamkan usahanya di Kaimana. Saat ini investor bidang pertambangan tengah menjajaki kemungkinan untuk mengeksplorasi tambang minyak dan gas bumi di Distrik Buruway dan Arguni Bawah.
Saat ini untuk mencapai Kaimana, dapat dilakukan melalui jalur laut dan udara. Kapal Penumpang Ciremai dengan kapasitas 1500 penumpang berlayar dari Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Soekarno Hatta (Makassar), Baubau, Ambon, Banda, Tual, Kaimana, Fakfak dua kali dalam sebulan. Sementara maskapai penerbangan yang singgah di Kaimana yaitu: Lion (wings) air dengan pesawat ATR-72 pada hari: Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu; Ekspress Air dengan pesawat Dornier Torbo Prop pada tiap hari kecuali hari minggu; Merpati dengan Twin Otter pada hari Rabu dan Sabtu; Trigana Air dengan Pesawat Twin Otter pada hari Selasa. Seluruh penerbangan telah terkoneksi dengan pesawat berbadan lebar untuk melanjutkan penerbangan ke kota-kota lain di Indonesia.