Yosi Project Pop: merokok, itu nggak keren
Jumat,2015-06-12,07:21:13
Yosi Project Pop
(Berita Dunesia) Jakarta - Yosi Mokalu, salah seorang anggota grup Project Pop, mengaku tidak pernah tertarik merokok sejak dulu.
"Buat saya, itu nggak keren," kata Yosi saat ditemui di acara "Smoke Free Generation: Generasi Kreatif Masa Depan!" Di @america, Sabtu (6/6).
Saat masih remaja, ia tidak memungkiri memang ada ajakan untuk merokok dari teman-teman sebayanya. Ia merasa beruntung, pondasi yang kuat dari keluarganya membuat dirinya tidak terpengaruh ajakan tersebut.
"Dari dulu saya tertarik sesuatu yang kreatif. Biasanya saya buat sesuatu yang kreatif supaya keren," kata laki-laki bernama Hermann Josis Mokalu ini.
Orang tua Yosi yang tidak merokok pun konsisten untuk menanamkan ajakan tersebut pada dirinya.
Komunitas yang peduli remaja tanpa rokok Smoke-Free Agents (SFA) bersama beberapa organisasi lainnya mengadakan acara "Smoke Free Generation" dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada 31 Mei lalu.
Berdasarkan Data Proporsi Mulai Merokok Berdasarkan Kelompos Usia INDONESIA-SUSENAS 1995, 2001, 2004 dan Riset Kesehatan Dasar 2007, 2010, usia mulai merokok terbanyak berada di rentang usia 15-19 tahun.
Menurut Koordinator Proyek SFA Hasna Pradityas, salah satu hal yang menarik remaja untuk merokok adalah melalui iklan yang menarik.
"Banyak terdapat di warung sekitar anak," kata dia.
Untuk itu, melalui kampanye tidak merokok seperti ini, mereka ingin meningkatkan kesadaran remaja tentang bahaya merokok.
"Buat saya, itu nggak keren," kata Yosi saat ditemui di acara "Smoke Free Generation: Generasi Kreatif Masa Depan!" Di @america, Sabtu (6/6).
Saat masih remaja, ia tidak memungkiri memang ada ajakan untuk merokok dari teman-teman sebayanya. Ia merasa beruntung, pondasi yang kuat dari keluarganya membuat dirinya tidak terpengaruh ajakan tersebut.
"Dari dulu saya tertarik sesuatu yang kreatif. Biasanya saya buat sesuatu yang kreatif supaya keren," kata laki-laki bernama Hermann Josis Mokalu ini.
Orang tua Yosi yang tidak merokok pun konsisten untuk menanamkan ajakan tersebut pada dirinya.
Komunitas yang peduli remaja tanpa rokok Smoke-Free Agents (SFA) bersama beberapa organisasi lainnya mengadakan acara "Smoke Free Generation" dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada 31 Mei lalu.
Berdasarkan Data Proporsi Mulai Merokok Berdasarkan Kelompos Usia INDONESIA-SUSENAS 1995, 2001, 2004 dan Riset Kesehatan Dasar 2007, 2010, usia mulai merokok terbanyak berada di rentang usia 15-19 tahun.
Menurut Koordinator Proyek SFA Hasna Pradityas, salah satu hal yang menarik remaja untuk merokok adalah melalui iklan yang menarik.
"Banyak terdapat di warung sekitar anak," kata dia.
Untuk itu, melalui kampanye tidak merokok seperti ini, mereka ingin meningkatkan kesadaran remaja tentang bahaya merokok.
Berita Terkait
