Palangkaraya - Organisasi nirlaba peduli konservasi
lingkungan dan satwa liar World Wide Fund for Nature (WWF) bersama
masyarakat di Desa Punggualas, Palangkaraya, berhasil mengidentifikasi
dan mendokumentasi 29 orangutan yang ada di Taman Nasional Sebangau.
"Sejak Maret sampai Desember 2015, sudah terdokumentasi sebanyak 29
individu, lima di antaranya ibu dan anak dan sekitar tujuh sampai
delapan individu jantan dewasa," kata Koordinator WWF divisi Konservasi
Taman Nasional Sebangau, Okta Simon di Kamp Punggualas, Kamipang,
Kabupaten Katingan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat.
Okta mengatakan dokumentasi ini diawali dengan pencarian orangutan
terlebih dahulu kemudian dilakukan pencatatan bentuk fisik dan beberapa
perilaku yang dilakukan orangutan, seperti perilaku sosial, pola makan
dan tipe suara yang dikeluarkan.
Dalam pencatatan ini, tim harus memantau secara rutin pola hidup
orangutan selama 10 hari berturut-turut, mulai dari pukul 04.00 WIB saat
bangun tidur, sepanjang hari saat mencari makan dan membuat sarang
hingga akhirnya tidur sekitar pukul 17.00 WIB.
"Kami memang batasi sepuluh hari karena sifatnya memang konservasi
dan ingin orangutan tetap liar. Lebih dari sepuluh hari orangutan akan
terbiasa dengan manusia yang mengikuti mereka," kata Okta.
Untuk bentuk fisik, tim peneliti orangutan yang beranggotakan
sekitar tiga sampai empat orang tersebut akan memotret orangutan yang
ditemukan untuk diketahui status identifikasinya.
"Tim akan memotret orangutan apakah sudah diidentifikasi atau belum.
Kalau belum, kami langsung berikan nama agar bisa dikenali," kata Okta.
Ia menjelaskan identifikasi dan dokumentasi ini dilakukan oleh sejumlah warga lokal dengan bantuan pengarahan dari tim WWF.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat setempat sangat penting karena
Punggualas sebagai salah satu destinasi simpul ekowisata Kecamatan
Kamipang ini menjadi salah satu kawasan kantong populasi orangutan
terbanyak di dunia ini.
Oleh karenanya, pengetahuan mendalam tentang orangutan menjadi
sebuah kewajiban agar masyarakat bisa menjadi pemandu saat wisatawan
lokal maupun asing berkunjung.
Sejauh ini orangutan yang saat ini dikategorikan satwa terancam
punah berjumlah sekitar 33.000-35.000 individu di Kalimantan Tengah.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016