Warga Borobudur kembangkan wisata Purwosari Sunrise
Sabtu,2015-05-23,08:08:36
ilustrasi
(Berita Dunesia) Borobudur, Jateng - Masyarakat kawasan Candi Borobudur
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, merintis pengembangan kepariwisataan
Bukit Purwosari yang menawarkan panorama matahari terbit dan keindahan
kabut menyelimuti warisan peradaban dunia tersebut.
"Masyarakat terus membangun kesadaran terhadap potensi
lingkungannya sehingga mengolah bukit ini menjadi objek wisata menarik
untuk kawasan Candi Borobudur," kata Penasihat Masyarakat Pengelola
"Purwosari Sunrise" Dusun Wonotigo, Desa Kembanglinmus, Kecamatan
Borobudur, Kabupaten Magelang Mura Aristina di Borobudur, Sabtu.
Bukit Purwosari dengan ketinggian sekitar 400 meter dari permukaan
air laut dan terletak di barat daya Candi Borobudur itu, mulai dirintis
warga dusun setempat sebagai objek wisata sejak awal 2015. Dari tempat
itu, wisatawan bisa menyaksikan keindahan matahari terbit yang muncul di
antara Gunung Merapi dan Merbabu.
Pada hari biasa, kata Mura yang juga pegawai bagian humas Balai
Konservasi Borobudur itu, wisatawan baik nusantara maupun mancanegara
berjumlah antara 5-10 orang, sedangkan pada Sabtu dan Minggu antara
25-30 orang.
Masyarakat setempat juga menawarkan produk usaha kecil dan
aktivitas sehari-hari mereka kepada wisatawan, antara lain pembuatan
gula jawa dan produk makanan tradisional berbahan baku ketela serta
singkong.
Pengunjung yang berada di bagian puncak Bukit Purwosari untuk
menyaksikan matahari terbit, juga mendapat suguhan teh dan kopi hangat
serta ketela rebus yang disiapkan warga setempat.
Ia mengatakan hingga saat ini, pengelola kepariwisataan Bukit Purwosari tidak mewajibkan pungutan kepada wisatawan.
"Hanya untuk parkir kendaraan dan sumbangan sukarela," katanya.
Wisatawan yang hendak ke Bukit Purwosari harus sudah tiba di bagian
puncak tempat itu sekitar pukul 05.00 WIB agar bisa menyaksikan
matahari terbit.
Mereka berjalan kaki dari tempat parkir kendaraan di halaman rumah
warga setempat, melewati jalan setapak dan berundak untuk mencapai
puncak bukit tersebut. Masyarakat setempat telah memasang lampu
penerangan di beberapa tempat di jalur pendakian bukit tersebut. Mereka
juga menyiapkan tongkat dari bambu untuk membuat wisatawan nyaman
berjalan menuju bukit.
Mura mengatakan pengembangan objek tersebut untuk tujuan wisata
juga bermanfaat menambah lama kunjungan wisatawan ke Borobudur.