NEW YORK, - Harga minyak mentah turun sekitar 3 persen pada perdagangan Senin (28/12/2015) waktu setempat.
Harga minyak Brent kembali ke titik rendah selama 11 tahun dan
perdagangan minyak mentah AS tercatat rendah karena lemahnya konsumsi
minyak di Jepang dan masih ada kekhawatiran akan kelebihan pasokan.
Indeks
minyak mentah tergelincir di perdagangan Asia usai rilis data Jepang
yang menunjukkan penjualan minyak terendah dalam 46 tahun di negara yang
merupakan konsumen minyak mentah terbesar keempat dunia itu.
Di sesi perdagangan New York, harga emas hitam ini masih tertekan. Harga minyak Brent turun 1,28 dollar AS menjadi 36,61 dollar AS per barrel pada sesi siang. Harganya pun sempat turun ke 35,98 dollar AS per barrel, terendah sejak tahun 2004.
Sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) turun 1,29 dollar AS atau 3,39 persen ke posisi 36,81 dollar AS.
Jim Ritterbusch dari konsultan pasar minyak Ritterbusch & Associates di Chicago, menyebutkan, perdagangan masih bearish (tren melemah). "Brent atau WTI menuju kisaran 32,50 dollar AS," ucapnya.
Sementara
itu, negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Negara-negara
Pengekspor Minyak (OPEC) masih enggan menurunkan produksi. Namun,
keputusan ini harus dibayar mahal.
Arab Saudi, anggota terbesar OPEC, mengalami pembengkakan defisit anggaran hingga 98 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 1.367 triliun pada tahun 2015 ini.