(Berita Dunesia)
Bengkulu - Simak perjuangan
para pelajar SMA Negeri 1 Pulau Enggano, Kecamatan Enggano Kabupaten
Bengkulu Utara ini. Tiap hari, mereka harus menembus jalan berlumpur
untuk bersekolah di sekolah itu, yang berada di Desa Kaana.
"Setiap hari kami harus berjalan kaki dengan melepas sepatu menuju
sekolah karena jalan rusak parah," kata salah seorang guru di SMA Negeri
1 Pulau Enggano, Denny Irawan, saat dihubungi dari Bengkulu, Senin.
Perjuangan yang juga bisa dibaca sebagai penderitaan mereka
bertambah jika musim hujan menjelang. Lumpur makin banyak dan tentu
makin berat untuk mereka lalui.
Bukan cuma itu saja,
bila musim hujan, jalan tanah di depan sekolah sama sekali tidak bisa
dilalui. Untuk tetap bisa bersekolah, mereka berjalan kaki memutar ke
tepi pantai dan kembali masuk ke jalur jalan antardesa di dekat Desa
Malakoni.
"Jalan tanah di depan sekolah butuh perbaikan mendesak, kadang kami
terpaksa masuk siang karena jalan tidak bisa dilalui," katanya. Tidak
usah lagi ditanya kemungkinan kendaraan bermotor bisa lewat "jalan" itu.
Juga tidak lagi perlu ditanya waktu yang diperlukan mereka dalam
perjalanan kaki dari rumah ke sekolah.
Kampung
mereka berada di kawasan pesisir. Adalah TNI AL setempat yang
berinisiatif memperbaiki akses jalan di Desa Kaana itu dan proses
perbaikan sedang dilakukan personel-personel TNI AL setempat itu.
Ia mengatakan jalan antardesa yang menghubungkan enam desa di Pulau
Enggano merupakan kebutuhan vital masyarakat di pulau terluar itu.
Apalagi SMA Negeri 1 Pulau Enggano merupakan satu-satunya sekolah
tingkat atas di pulau berpenduduk lebih 2.800 jiwa itu.
Tentang
kondisi jalan, Kepala Desa Apoho, Redy Heloman, saat dihubungi dari
Bengkulu, menyatakan, perbaikan jalan rusak antardesa kebutuhan utama
masyarakat di pulau itu.
"Selain belum ada penerangan dari PLN, kami juga mendesak
pemerintah memperbaiki jalan utama antardesa di Enggano," kata dia.
Kerusakan jalan tersebut selain mengganggu akses pelajar ke
sekolah, juga menghambat pengangkutan hasil bumi dari sejumlah desa ke
Pelabuhan Kahyapu.