Jelang natal dan tahun baru kebutuhan pokok
meningkat. Pada saat bersamaan, program diskon belanja digelar
pusat-pusat perbelanjaan dan kerap dimanfaatkan pengusaha dan pedagang
nakal untuk menjajakan barang yang tidak layak dikonsumsi.
Ketua
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Alexander Sparringa
menjelaskan bahwa masyarakat harus semakin teliti terhadap produk yang
dikonsumsi. Menurut dia, mengecek kemasan, melihat izin edar yang
berlaku, dan tanggal kadaluwarsa menjadi cara mudah untuk mengetahui
informasi suatu produk. Dengan begitu, konsumen bisa lebih waspada.
"KIK
atau Kemasan, Izin Edar, dan Kadaluarsa ini merupakan program kami
untuk mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap produk yang
kurang meyakinkan," ujar Roy saat menggelar penyuluhan di Car Free Day
(CFD) di Jakarta, Minggu (6/1/2015).
Roy mengatakan, tak hanya
menjelang natal dan tahun baru, hampir setiap saat banyak bahan makanan
maupun produk lain yang mengandung bahan berbahaya, misalnya formalin
dan boraks, beredar. Untuk itu, razia dan inspeksi mendadak (sidak)
tetap dilakukan di pasar-pasar sembari menelusuri sumbernya.
"Jika mengetahui dan mencurigai suatu produk, laporkan ke kami," kata Roy.
Untuk
meningkatkan mutu pelayanan, BPOM membuka akses seluas-luasnya kepada
masyarakat untuk bertanya, melaporkan, bahkan melontarkan kritik dan
saran. Masyarakat hanya perlu mengakses melalui media sosial seperti
Facebook, Twitter, dan Intagram.
Upaya itu, lanjut dia, semata agar konsumen merasa terlindungi dari beragam produk di pasaran. Semua informasi bisa dilihat di www.pom.go.id.
"Selain
itu, kami sedang membuat sebuah aplikasi yang bisa diunduh oleh
masyarakat melalui ponsel. Aplikasi ini nantinya akan memudahkan
masyarakat mendapatkan informasi suatu produk," ujarnya.
Upaya
BPOM tersebut mendapat sambutan positif dari warga yang hadir pada
kegiatan penyuluhan itu. Salah satunya Ernawati (29). Dia mengatakan
akses informasi dari BPOM bisa mempermudah masyarakat mengetahui
bermacam produk di tengah-tengah masyarakat.
"Acara seperti ini harus sering diadakan supaya bisa mengedukasi masyarakat,” ujar warga Mangga Dua itu.
Penulis | : Reza Pahlevi |
Editor |
: Latief |