Susu bukan pengganti makanan untuk bayi
Selasa,2015-05-12,08:06:41
ilustrasi
(Berita Dunesia) Jakarta - Medical Affairs Manager Sarihusada Tria
Rosemiarti menuturkan susu bukanlah pengganti makanan untuk bayi di atas
usia enam bulan sehingga bayi harus tetap diberi makanan padat.
"Perbandingan makanan dan susu untuk bayi setidaknya 50 persen, susu
tidak boleh berlebihan, nanti zat gizinya kurang," ujar Tria dalam
acara diskusi bertajuk " Inovasi Baru dalam Nutrisi Tumbuh Kembang Anak"
di Jakarta, Senin.
Ia menuturkan bayi memerlukan nutrisi esensial untuk tumbuh kembang,
yakni makro nutient yang terdiri atas vitamin, mineral serta air dan
makro nutrient yang terdiri atas karbohidrat, protein serta lemak. Semua
nutrisi tersebut, kata dia, tidak dapat dipenuhi oleh susu saja.
Sebagian besar ibu, ujar dia, mengganti makanan dengan susu saat
bayi tidak mau makan dan merasa nutrisi bayi sudah tercukupi, padahal
belum.
Adanya anggapan bayi yang gemuk karena susu, kata dia, merupakan
anggapan yang salah karena bayi gemuk dapat disebabkan gula dari susu
yang dikonsumsi atau cemilan seperti coklat atau kue yang kalorinya
tinggi.
Ia mengatakan makanan bayi harus memenuhi kebutuhan nutrisi lengkap yang dibutuhkan.
"Kalau bayi enam bulan belum boleh dikasih apa pun selain ASI,
tetapi setelah itu harus diberi makanan, usia satu tahun pun sudah harus
lengkap lauk-pauk, sayur dan makanan pokok," kata dia.
Selain untuk pemenuhan nutrisi, bayi di atas enam bulan harus mulai
diberi makanan padat agar indra pencecapnya dapat terlatih dan memicu
tumbuhnya gigi.