(Berita Dunesia)Samarinda - Pemkot Samarinda melalui instansi terkait terus mendorong masyarakat lebih menyukai membaca buku ketimbang menonton sinetron yang kurang mendidik, karena membaca buku selain dapat menambah ilmu juga mampu memunculkan inspirasi.
"Banyak yang kami lakukan agar masyarakat cinta buku, di antaranya memberikan layanan mobil perpustakaan keliling, pameran buku dengan harga murah, lomba bercerita, dan sejumlah kegiatan lain," kata Kepala Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Samarinda Decky Zulkifli di Samarinda, Sabtu.
Untuk layanan penyediaan buku berkualitas melalui perpustakaan keliling, lanjutnya, terdapat dua mobil perpustakaan keliling yang selama ini dioperasikan, satu mobil merupakan pengadaan dari Pemkot Samarinda dan satu mobil perpustakaan keliling lainnya merupakan bantuan dari Badan Perpustakaan Provinsi Kaltim.
Dua mobil tersebut dioperasikan tiga kali dalam seminggu. Lokasi sasarannya adalah di sekolah-sekolah, kelurahan secara bergantian, dan di sejumlah taman di Samarinda.
Khusus mobil perpustakaan keliling dengan sasaran taman, dipilih hari, sabtu, minggu atau hari libur karena di hari-hari tersebut banyak warga yang mengunjungi taman.
Sedangkan sasaran sekolah diutamakan pada sekolah-sekolah yang lokasinya di pinggiran Kota Samarinda, karena akses menuju perpustakaan warga pinggiran agak jauh ke perkotaan.
Lokasi sasaran di sekolah juga diutamakan pada sekolah yang masih minim mendapatkan buku pengayaan karena minimnya buku di perpustakaan sekolah, maupun pada sekolah yang belum memiliki ruang perpustakaan.
Di sisi lain, di dalam Perpustakaan Umum Samarinda juga disediakan buku-buku berkualitas untuk masyarakat, baik untuk pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Saat ini, lanjut dia, di perpustakaan yang dipimpinnya itu terdapat lebih dari 46.000 koleksi buku dengan aneka judul. Sementara jumlah kunjungan pemustaka rata-rata per hari terdapat 120-130 pemustaka.
Tetapi jumlah pengunjung sebagian besar masih didominasi oleh pelajar dan mahasiswa yang mencapai 70 persen. Sisanya yang 30 persen merupakan masyarakat umum mulai karyawan, pegawai, guru, dan lainnya.
Dia berharap agar masyarakat umum juga rajin mengunjungi perpustakaan karena manfaatnya sangat besar, yakni warga dapat menambah ilmu pengetahuan dari buku-buku yang dibaca, baik mengenai kebudayaan, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, resep memasak, UKM, dan lainnya.
Diakuinya perkembangan teknologi yang begitu pesat sehingga akses informasi dapat lebih mudah diperoleh dari internet, berpengaruh terhadap menurunnya jumlah pengunjung perpustakaan, tetapi masing-masing media baik buku maupun internet memiliki sisi keunggulan dan kekurangan.