BANYUWANGI - Menteri Koordinator
Kemaritiman Rizal Ramli menyatakan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,
bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal pengembangan pariwisata
yang terus berkembang pesat.
"Banyuwangi ini menjadi contoh
bagaimana daerah yang dulu hanya daerah lewatan, sekarang berubah
menjadi daerah tujuan wisata. Pendapatan perkapitanya naik dua kali
lipat, angka kemiskinannya turun," ujarnya saat membuka tiga festival di
Banyuwangi, Sabtu (9/4/2016).
Keterangan pers Humas Pemkab
Banyuwangi menyebutkan ketiga kegiatan dalam Banyuwangi Festival 2016
itu adalah Festival Kuliner yang mengangkat makanan khas sego cawuk,
Banyuwangi Art Week, dan Agro Expo di Taman Blambangan, Banyuwangi.
Festival Kuliner yang telah memasuki tahun ketiga pada tahun 2016
mengangkat masakan khas Banyuwangi sego cawuk, yakni sarapan khas warga
Banyuwangi.
KOMPAS/SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, penggemar durian asal Amerika
Serikat Lindsay, dan chef Marinka mencicipi durian merah Banyuwangi di
Festival Buah Lokal Banyuwangi, Sabtu (28/3/2015). Dalam festival ini,
berbagai buah lokal Banyuwangi dibagikan gratis dan sebagian dijual
murah.
Makanan
ini biasa disajikan memakai daun pisang, yang isinya terdiri dari nasi
yang dicampur kuah parutan kelapa dan serutan jagung muda bakar, dan
kuah ikan pindang. Lauk pendampingnya ada pepes ikan laut, telur
pindang, tahu cacah, dan semanggi sambal serai.
Di festival ini,
tampak ratusan peserta yang berasal dari para penjual sego cawuk, koki
hotel, dan restoran serta masyarakat umum berlomba menampilkan Sego
Cawuk yang berselera. Mereka tampak bersemangat saat Menko Rizal
mengunjungi peserta festival ini.
"Mari Pak Menteri, cicipi masakan Banyuwangi ini," ujar salah satu peserta.
Rizal
secara spontan langsung bertanya seputar sego cawuk ini kepada peaerta.
Pada kesempatan itu ia juga mencicipi salah satu jenis durian merah
khas Banyuwangi.
KOMPAS/HARRY SUSILO Petambang sedang mengambil belerang di Kawah Ijen, Jawa Timur.
Selain
festival kuliner, di lokasi yang sama juga digelar pameran agro khas
Banyuwangi. Bermacam produk unggulan hortikultura berupa buah-buahan
asli Banyuwangi dan tanaman pangan, termasuk durian merah dipamerkan.
Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan puluhan festival ini digelar
sebagai upaya untuk mempromosikan Banyuwangi serta upaya menumbuhkan
dunia usaha di daerah itu, termasuk memberikan panggung kepada potensi
lokal masyarakat setempat.
"Durian merah yang menjadi ikon buah
khas Banyuwangi juga ditampilkan di sini. Banyuwangi terus konsisten
menggelar festival yang mengangkat potensi lokal, seperti festival pasar
ikan yang akan kami gelar pada 15 Oktober, yang dilanjutkan dengan
Petik Laut Muncar. Ini kami festivalkan karena potensi perikanan kami
yang tinggi," ujar Anas.
Usai membuka festival kuliner, Rizal
Ramli langsung melanjutkan kunjungan kerjanya dengan meninjau Pelabuhan
Muncar. Pelabuhan Muncar merupakan salah satu pelabuhan ikan besar di
Indonesia.
KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisata Mangrove Blok Bedul di Banyuwangi, Jawa Timur.
Banyuwangi
Festival 2016 menggelar 53 kegiatan yang akan dihelat sepanjang tahun.
Tahun ini, kalender wisata tahunan yang sudah digelar sejak 2012 itu
menampilkan berbagai potensi Banyuwangi, mulai kekayaan seni dan budaya,
kegiatan olahraga dan pariwisata, sampai kearifan lokal melalui sebuah
festival yang unik dan kreatif.
Agenda tahunan berskala besar,
seperti International Tour de Banyuwangi Ijen (11-14 Mei), Banyuwangi
Batik Festival (9 Oktober), Jazz Pantai (27 Agustus), Festival Gandrung
Sewu (17 September), dan Banyuwangi Ethno Carnival (12 November), akan
dilengkapi sejumlah agenda baru yang lebih semarak.