beritadunesia-logo

Produksi sarang walet turun akibat gangguan kabut asap

Senin,2015-11-02,16:41:42
produksi-sarang-walet-turun-akibat-gangguan-kabut-asap | Berita Positive
ilustrasi
(Berita Dunesia) Lubuklinggau - Produksi usaha sarang walet warga di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan dan sekitarnya turun akibat pengaruh kabut asap melanda daerah itu beberapa bulan terakhir.

Selain produksinya turun juga kualitas dan bentuknya lebih kecil dari sebelumnya karena burung walet sulit mencari makan karena takut dengan kabut asap, kata salah seorang pengusaha sarang burung walet di Lubuklinggau Yansen, Minggu.

Ia menjelaskan setiap kali panen biasanya mendapatkan sarang walet jenis mangkok sekitar 20-an kilogram, namun tiga bulan turun separuhnya bahkan banyak burung walet berpindah tempat.

Namun harga di pasaran cenderung naik. Untuk sarang jenis mangkok dibeli pedagang pengumpul Rp8 juta per kilogram dari sebelumnya antara Rp5-Rp7 juta per kilogram.

Harga jual sarang walet jenis sudut saat ini naik menjadi Rp6 juta dari sebelumnya Rp5 juta per kilogram, sedangkan permintaan cukup banyak.

Para pedagang pengumpul akan datang ke lokasi, bila akan panen namun pengusaha besar sarang walet biasanya langsung menjual ke Pulau jawa karena harganya lebih tinggi.

Harga sarang burung walet sejak dulu sangat berfluktuasi, namun dinilai cukup prospektif sehingga banyak warga yang menggeluti usaha tersebut.

Beberapa tahun lalu harga sarang burung walet mencapai belasan juta, khususnya yang kualitas baik seperti sarang walet bentuk mangkok.

Ia menambahkan sarang walet itu dipanen biasanya antara lima sampai enam bulan dan tergantung banyaknya walet, tetapi akhir-akhir ini jumlah walet yang bersarang di gudangnya maki berkurang .

"Mudah-mudahan cepat turun hujan agar usaha sarang burung walet kembali naik produksinya, akibat kabut asap itu tidak hanya berpengaruh bagi usaha sarang burung walet, tapi usaha lainnya juga turun," ujar dia.

Humas Pemda Kota Lubuklinggau Perdian mengatakan usaha sarang burung walet di wilayah itu tumbuh menjamur, namun masalah perizinannya masih di pertanyakan.

"Kami memperkirakan banyak usaha sarang burung walet di wilayahnya tanpa izin sehingga masukan bagi daerah masih nihil, nanti instansi yang membawahi masalah perizinan itu akan mengevaluasi jumlah sarang walet di Lubuklinggau," ujarnya.

Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2015

Berita Terkait
DUNIPEDIA - Berita Dunesia
Fitrafood
REAFO