KLUNGKUNG - Pariwisata Pulau Bali
bagian timur mulai diminati sejumlah investor asing ataupun dalam
negeri. Daerah yang diminati antara lain Pulau Nusa Penida di Kabupaten
Klungkung.
Pemerintah Kabupaten Klungkung pun mendorong
terbangunnya infrastruktur di pulau itu untuk menarik calon investor.
Pemkab Klungkung bersama Pemerintah Provinsi Bali menjanjikan hingga
2018, infrastruktur di pulau itu lebih baik.
”Kami tengah
menerima sejumlah investor yang ingin membangun akomodasi pariwisata di
Nusa Penida. Satu investor asing sedang membangun resor sekitar 25
hektar,” kata Kepala Kantor Perizinan Kabupaten Klungkung Made
Sudiarkajaya pada Senin (4/4/2016).
Pemkab Klungkung, lanjut Made, juga mempermudah perizinan bagi calon investor yang ingin menanamkan modalnya di Nusa Penida.
”Selama
rencana pembangunan tak melanggar aturan, seperti tidak merusak
lingkungan dan melanggar sempadan pantau, kami mempermudah proses
perizinannya,” ujarnya.
Made mengatakan, infrastruktur yang belum
baik menjadi kendala promosi wisata di Nusa Penida dibandingkan pulau
lainnya di Klungkung, yaitu Nusa Lembongan dan Ceningan.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Kapal cepat berangkat menuju Sanur, Bali.
Ia
mengatakan, tahun lalu investor dari luar Bali tertarik membangun hotel
dan penginapan di Nusa Penida. Karena itu, dia juga mendorong
pembangunan dan pembenahan infrastruktur di Nusa Penida.
Pembangunan
infrastruktur antara lain jalan lingkar Nusa Penida. Anggaran untuk
pembangunan jalan sepanjang 60,15 kilometer ini dari pusat dan daerah
sekitar Rp 350 miliar. Tahun ini memasuki tahapan pembebasan tanah 65
hektar.
Selain pembangunan jalan lingkar, juga ada perbaikan
jalan sepanjang 55 kilometer dengan anggaran Rp 44,5 miliar. Saat ini,
jalan yang kondisinya baik mencapai 42 persen.
Kepala Seksi
Perencanaan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Hendro Satrio
mengatakan, pihaknya tengah mengerjakan pembuatan jalan 49 kilometer
mulai 2015 hingga 2017. Dia mengatakan, geografis Nusa Penida memang
masih menjadi kendala karena perbukitan.
Pemerintah juga
berencana membangun pembangkit listrik tenaga mikrogas bertenaga 10
megawatt (MW). Proyek ini memasuki pembebasan lahan sekitar 0,04 hektar.
Tenaga listrik yang ada menggunakan genset dengan daya terpasang
sebesar 7,760 MW dan hanya bisa dipakai 5,5 MW.
Rumah sakit di Nusa Penida baru saja diperbaiki meski masyarakat berharap ada kapal ambulans menggantikan yang sudah lama rusak.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Hasil Tenunan
Untuk
menuju Nusa Penida, dari daratan Bali dapat menggunakan kapal roro,
kapal cepat, ataupun kapal motor milik perseorangan maupun kapal wisata
milik perusahaan swasta. Perjalanan laut ini berkisar 30 menit hingga
lebih dari 1 jam.
Pariwisata Nusa Penida masih kalah ramai dan
maju dibandingkan pariwisata di Pulau Nusa Lembongan. Geografis Nusa
Penida lebih berbukit-bukit sehingga membutuhkan investasi besar untuk
mengembangkan pariwisata di sana.
Potensi pariwisata di Nusa
Penida antara lain wisata spiritual, panorama laut, dan budidaya rumput
laut. Pembangunan dan manajemen potensi wisata itu belum maksimal.
Penginapan
di Nusa Penida masih sederhana dan dikelola oleh masyarakat lokal
dengan manajemen keluarga. Masyarakatnya, terutama pemuda, masih
berorientasi bekerja di Bali daratan. (AYS)