Pil hasil print 3-D diijinkan beredar di AS
Rabu,2015-08-05,07:09:01
ilustrasi
(Berita Dunesia) Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat
atau "Food and Drug Administration" telah menyetujui resep obat pertama
yang dibuat melalui percetakan atau "printing" 3-D: tablet larut yang
mengobati kejang-kejang.
Perusahaan farmasi Aprecia mengatakan
pada hari Senin bahwa FDA telah menyetujui obat merk Spritam buatannya
untuk dewasa dan anak-anak yang menderita kejang-kejang jenis tertentu
yang disebabkan oleh epilepsi, demikian dilansir NBC News. Tablet yang
diproduksi melalui sebuah proses berlapis melalui cetak 3-D dan larut
saat dimasukkan ke dalam air.
Perusahaan yang berbasis di Ohio
itu mengatakan sistem percetakan dapat mengemas obat ampuh yang berdosis
hingga 1.000 miligram menjadi tablet-tablet individual. Diharapkan
Spirtam akan diluncurkan pada triwulan pertama 2016.
Sebelumnya,
FDA telah menyetujui perangkat medis--termasuk organ tubuh buatan atau
prostetik -- yang dibuat dengan percetakan 3-D. Salah seorang juru
bicara agensi mengonfirmasi bahwa obat baru itu adalah tablet beresep
pertama yang disetujui menggunakan proses seperti itu.
Aprecia
yang merupakan perusahaan swasta itu mengatakan dalam sebuah pernyataan
bahwa mereka berencana untuk mengembangkan obat-obatan lain menggunakan
sarana 3-D dalam beberapa tahun ke depan, termasuk lebih banyak
obat-obatan saraf.
Para dokter semakin lama semakin beralih ke
percetakan 3-D untuk membuat implan yang dibentuk untuk pasien dengan
kondisi yang langka dan cidera, termasuk anak-anak yang tak dapat
dirawat dengan perangkat ukuran dewasa. FDA menggelar workshop tahun
lalu untuk produsen medis yang tertarik pada teknologi.