(Berita Dunesia)
Jakarta - Gaya hidup, yang berkaitan dengan
pengeluaran tambahan dari kebutuhan harian atau bulanan, memang agak
sulit dihindari di kota besar.
"Kalau hal itu
tidak mempengaruhi pos pemasukan, akan jadi sia-sia," kata Lutfi Trizki,
pendidik keuangan dari Rumah Cerdas Finansial Kak Seto, saat dihubungi
Antara News.
Ia mencotohkan salah satu gaya
hidup yang kerap terjadi di kota besar, misalnya membeli penganan kecil
di sore hari usai pulang bekerja.
Kebiasaan seperti itu, menurut dia bukan termasuk bagian dari kebutuhan melainkan keinginan.
"Itu kebiasaan yang bisa dikurangi atau ada juga yang bisa dihilangkan," kata Lutfi.
Memilah antara kebutuhan dan keinginan akan membantu seseorang merencanakan keuangannya.
Memiliki
tujuan jangka panjang akan membantu meredam keinginan tersebut,
misalnya lajang yang berencana menikah akan mulai menyisihkan uang untuk
kebutuhan ketika berkeluarga nanti, seperti membeli tempat tinggal.
Tidak berarti keinginan dihilangkan sama sekali, bisa saja, misalnya, berkeinginan berlibur ke luar negeri pada akhir tahun.
Saat
menabung untuk keinginan liburan, perhatikan juga apakah uang yang
disisihkan per bulan akan mampu mewujudkan rencana tersebut.
"Bila tidak, berarti tambah pemasukan," tambah dia.