Penelitian: alasan kita sering sakit saat liburan
Senin,2015-07-13,08:58:23
(Berita Dunesia) Jakarta - Pada hari-hari biasa, kita jarang sakit. Namun
saat menjelang liburan, tiba-tiba penyakit berdatangan seperi migrain,
infeksi pernafasan atau demam tinggi.
Akademisi asal
Belanda telah menemukan satu dari 30 orang menjadi tidak sehat segera
setelah mereka berhenti bekerja dan mencoba rileks, baik saat libur
panjang maupun di akhir pekan. Fenomena itu bahkan ada namanya ; "sakit
di waktu senggang".
Tapi, apa saja penyebabnya? Berikut alasan yang diungkapkan oleh para
ahli dan bagaimana cara menghentikannya seperti dilansir dari Daily
Mail:
1. Salahkan pekerjaanmu
Tubuh secara konstan memproduksi hormon stres adrenalin dan kortisol
yang mengatur sistem vaskular, kesiapsiagaan dan siklus tidur kita.
Mereka juga mampu menghilangkan rasa sakit-artinya sakit apa pun tidak
akan terasa dan menekan sistem kekebalan tubuh.
Neil Shah, direktur Stress Management Society, mengatakan:
"Minggu-minggu sebelum kita liburan terkenal sangat membuat stres. Level
kortisol dan adrenalin naik, sehingga saat kita rileks, sistem
kekebalan tubuh kita berada di kondisi surut yang paling rendah dan
sangat rentan oleh serangga.
Coba: penelitian dari Belanda menunjukkan delapan dari 10 orang yang
menderita masalah tersebut sembuh saat mereka menemukan pekerjaan yang
tingkat stresnya kurang.
Kurangi stres dengan perencanaan sebelumnya, kata Shah. "Mulai
mengorganisir sebulan sebelum berlibur, delegasikan dan wujudkan
tugas-tugas yang banyak dan yang bisa menunggu dikerjakan sampai selesai
liburan."
2. Anda tak bisa terputus
Anda mungkin iseng-iseng menggunakan HP untuk mengecek skor pertandingan
sepak bola, atau karena Anda memiliki alasan untuk tetap terhubung
dengan keluarga di rumah. "Bahayanya adalah Anda akan terganggu oleh
media sosial dan lebih buruknya, email-email pekerjaan menyebabkan level
stress Anda naik lagi," kata Shah.
Studi menunjukkan penggunaan smartphone yang berlebihan bisa menyebabkan
palpitasi atau kondisi detak jantung yang cepat atau tidak menentu,
tekanan darah tinggi dan insomnia. Bagi yang benar-benar ketergantungan,
hanya terpisahkan dari alat komunikasinya saja bisa menyebabkan
kepanikan.
Coba kunci telepon Anda di tempat yang aman dan periksa pesan-pesan
hanya sekali sehari. "Mungkin butuh beberapa hari untuk menyapih Anda
dari kabar-kabar, email dan media sosial, namun kesehatan mental dan
fisik Anda akan sangat diuntungkan jika melakukan itu," kata Shah.
3. Ada sesuatu dengan airnya
Beberapa dari kita yakin kalau sistem pencernaan kita siap untuk pergi
ke pantai untuk melindungi perut dari mengkonsumsi makanan atau minuman
yang terkontaminasi.
Sebuah studi independen terbaru menemukan bahwa pelancong yang minum
kapsul prebiotik selama seminggu sebelum perjalanan dan selama liburan
mengalami pengurangan masalah pencernaan yang signifikan.
4. Diet
Biasanya, menjelang liburan kita ingin diet untuk tampil mempesona saat berlibur. Tapi hal itu berbahaya bagi tubuh.
"Diet yang sangat rendah kalori mulai 800 hingga 1.200 sehari membuat
tubuh berpikir itu adalah situasi kelaparan dan mulai stres, yang
kemudian merusak fungsi kekebalan tubuh," kata Elaine Allerton, pakar
diet dan juru bicara Asosiasi Diet Inggris.
"Saat Anda pergi ke luar negeri, Anda akan cepat terpapar bakteri dan
virus baru dan dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, Anda akan lebih
rentan terhadap bakteri dan virus, khususnya bakteri yang menyebabkan
keracunan makanan,"q
Allerton mengatakan "alih-alih diet ketat, berinvestasilah dalam memilih
baju-baju yang cantik dan berjanjilah akan mengadopsi diet seimbang
setahun penuh untuk memastikan lingkar pinggang dan sistem imun tetap
sehat."
5. Kebanyakan makan
Survey menunjukkan, pada hari pertama liburan saja, orang Inggris makan
banyak, 5.756 kalori (lebih dari dia kalinya batas yang
direkomendasikan). Bagi mereka yang berpesiar, akan memakan dengan lahap
1.000 kalori ekstra setiap harinya. Dalam jangka pendek, pesta
mabuk-mabukan itu akan menyebabkan ketidaknyamanan tapi kerusakanny
bukanlah sementara: sebuah studi di tahun 2010 menemukan bahwa mereka
yang mnungkatkan asupan kalori harian 79 persen selama emoat minggu akan
menambah bert badan 14 pon, dan enam bulan kemudian hanya separuh yang
hilang selain kebiasaan makan yang kembali normal.
Coba untuk tidak mengasosiasikan liburan dengan makan banyak. Allerton
menyarankan: "pilih makanan pembuka atau puding tapi jangan dua-duanya.
Tolak roti dalam keranjang dan jangan makan makanan berat di malam
hari."
6. Dehidrasi
Udara di dalam kabin pesawat biasanya memiliki tingkat kelembapan 10-20
per sen- jauh lebih rendah dibanding tipikal kenyamanan kelembapan di
dalam ruangan yakni 30-65 per sen. Artinya kehilangan air dalam
pernafasan dan pembentukan urin (50 ml, gas kecil setiap setengah jam)
tidaklah diganti melalui penyerapan melalui kulit.
Dehidrasi menyebabkan stres pada lambung, kram otot dan bahkan
meningkatkan tekanan darah. Kalau itu berlanjut saat liburan, akan
mengarah pada kelelahan panas, yang berkembang pada stroke jantung.
"Jika Anda cukup terhidrasi maka urin akan berwarna kuning pucat," kata
Elaine. "Warna lebih gelap artinya Anda butuh lebih banyak minum."
7.
Tetap olah raga
"Melanjutkan olah raga selama bepergian akan meningkatkan kemampuan
mengatasi jet lag dan membantu merevitalisasi sistem kekebalan tubuh
untuk melindungi dari serangga di kabin pesawat dan selama liburan,"
kata Dr Dale Esliger, dosen senior di Universitas Loughborough.
"Cobalah melakukan sesuatu yang bersifat fisik segera setelah sampai:
tenis atau golf atau olah raga air," kata Dr Dale. "Waktu liburan adalah
kesempatan yang sempurna untuk menjadi lebih aktif dari pada
biasanya."
8. Sakit kepala hormon
Migrain adalah kondisi yang disebabkan oleh sakit kepala sebelah yang
luar biasa, biasanya dikombinasikan dengan mual dan masalah pandangan.
Stres, perubahan cuaca dan gangguan pada pola makan dan tidur adalah
pemicunya.
"Pastikan Anda memiliki obat yang jenis dan jumlahnya pas saat liburan,"
kata Wendy Thomas, chief executive riset dana sosial Migraine Trust.
Coba tetap disiplin pada waktu tidur rutin Anda, makan teratur, tetap
terhidrasi, olah raga rinfan dan mengenakan topi dan kaa mata hitam.
9. Jet lag membuat Anda merasa sakit
Bersamaan dengan siklus tidur yang terganggu, simptom jet lag termasuk
mual, gangguan pencernaan, konstipasi, dan diare karena hormon
bertanggung jawab pada siklus tidur dan bangun terkait secara rumit
dengan sistem pencernaan kita.
"Segeralah menyesuaikan dengan waktu lokal dan coba bangun pada waktu
yang sama setiap hari," kata Professor Kevin Morgan, direktur di unit
riset klinikal tidur di Loughborough.