beritadunesia-logo

Pelesir ke Sumbawa? Ini Panduan Nyeberang dari Pelabuhan Kayangan Lombok

Rabu,2016-04-13,10:27:01
pelesir-ke-sumbawa-ini-panduan-nyeberang-dari-pelabuhan-kayangan-lombok | Berita Positive
Desa Pototano dekat dengan pelabuhan Pototano
(Berita Dunesia)
SUMBAWA BARAT - Salah satu cara untuk menuju Pulau Sumbawa dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), adalah dengan memanfaatkan jasa penyeberangan kapal feri yang disediakan di Pelabuhan Kayangan, Kabupaten Lombok Timur.

 

Jalur ini kerap dipakai wisatawan yang hendak ke Pulau Sumbawa setelah sebelumnya naik pesawat dan mendarat di Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, Kabupaten Lombok Tengah.

 

Operasional kapal feri yang berlangsung selama 24 jam membuat wisatawan dapat fleksibel menentukan waktu untuk menyeberang. Apalagi jarak dari BIL ke Pelabuhan Kayangan melalui jalur darat memakan waktu cukup lama, dengan jarak tempuh perjalanan di atas 70 kilometer.

 

"Kapal ferinya sejam sekali ada yang berangkat. Ini jalan terus 24 jam," kata salah satu warga, Muhammad (31), saat ditemui di Pelabuhan Kayangan, Senin (11/4/2016) petang.

 

KompasTravel berkesempatan menjajal jasa penyeberangan ini dengan waktu berangkat pukul 19.00 WITA. Sebelum berangkat, di pintu masuk, terpampang daftar biaya jasa penyeberangan yang dipatok berbeda untuk setiap kendaraan yang dibawa.

 

Tarif yang dikenakan untuk sepeda saja, dipatok sebesar Rp 26.500. Sedangkan tarif untuk sepeda motor, mulai dari Rp 51.500 untuk spesifikasi di bawah 500 cc dan Rp 86.500 bagi sepeda motor di atas 500 cc dan sepeda motor beroda tiga.

 

Kemudian, tarif untuk mobil pribadi yaitu dari Rp 414.000 hingga Rp 445.000, yang dihitung berdasarkan ukuran kendaraan. Tarif selebihnya diperuntukkan bagi kendaraan besar, seperti bus dan truk, mulai dari Rp 682.000 hingga Rp 2.004.500.

 

Semua kendaraan roda empat atau lebih dimasukkan ke kapal feri dengan cara berjalan mundur. Hal itu dilakukan agar saat sudah tiba di tempat penyeberangan, semua kendaraan dapat keluar lebih mudah.

 

Kapal feri yang dipakai memiliki tiga lantai. Lantai pertama dikhususkan untuk menaruh kendaraan penumpang, lantai kedua dan ketiga sebagai tempat penumpang menunggu kapal menyeberang.

 

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Suasana di sekitar Pelabuhan Kayangan, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Senin (11/4/2016) petang.
 
Ada sebuah kantin kecil yang menjajakan minuman dan makanan ringan, baik yang instan maupun yang siap santap. Di belakang kantin kecil di lantai dua, ada sebuah ruangan VIP yang dipasang AC.

 

Pengunjung yang ingin menunggu di ruang VIP akan dikenakan sejumlah uang lagi oleh petugas sebagai biaya tambahan. Bila menunggu di lantai paling atas kapal, penumpang dapat melihat dengan jelas bagian kapal feri yang diangkat dan sejumlah petugas yang membantu agar kapal bisa melaut.

 

Ada dua cerobong asap di sisi kiri dan kanan yang berbunyi ketika kapal berangkat dan saat sudah merapat ke tempat tujuan, yakni Pelabuhan Poto Tano di Sumbawa Barat. Kapal akan meleawti Selat Alas, selat yang memisahkan Pulau Lombok dengan Pulau Sumbawa.

 

Meski pemandangan yang bisa dinikmati saat malam minim, penumpang tetap dimanjakan dengan penampakkan bintang-bintang dan bulan saat langit sedang cerah. Kerlap-kerlip bintang semakin indah ditambah dengan cahaya lampu dari beberapa sudut di pulau seberang dan ketika kapal yang dinaiki berpapasan dengan kapal lain.

 

Penumpang tidak akan merasakan goncangan yang terlalu besar, dikarenakan ukuran kapal yang besar dan arus laut saat itu tidak terlalu berombak. Selama hampir dua jam perjalanan, penumpang bisa menunggu sambil melihat-lihat pemandangan malam dan tampak Pulau Sumbawa yang sekilas terlihat dari kegelapan malam.

 

Setibanya di Pelabuhan Pototano, penumpang dapat melanjutkan lagi perjalanannya dengan kendaraan masing-masing. Adapun beberapa tempat wisata yang terkenal di Pulau Sumbawa adalah Gunung Tambora, Pulau Moyo, Bima, dan Doro Ncanga, tempat warga memelihara ternak peliharaannya di kaki Gunung Tambora.

 

 

Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

 

Berita Terkait
DUNIPEDIA - Berita Dunesia
Fitrafood
REAFO