Loksado, Kalimantan Selatan - Kegiatan wisata air rafting
tidak melulu harus menggunakan perahu karet lengkap dengan dayungnya,
namun bisa juga menggunakan rakit dan tongkat bambu.
Rombongan Datsun Risers Expedition, Kamis, berkesempatan
menjajal Bamboo Rafting di Loksado, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan
Selatan, yang berjarak 195 kilometer dari Banjarmasin atau memerlukan
waktu tempuh empat jam berkendara mobil.
Untuk memulai Bamboo
Rafting yang dikelola warga sekitar, peserta menaiki rakit bambu
berukuran panjang lima meter dan lebar satu meter untuk menyusuri aliran
sungai Amandit selama 2 jam.
Satu rakit hanya bisa ditumpangi
tiga peserta dengan satu pemandu rafting yang akan mendayung rakit yang
hanya menggunakan sebilah bambu.
Tantangan yang ditawarkan bukan
hanya jeram dan batu-batu di sepanjang sungai yang bisa membuat rakit
miring hingga terbalik. Peserta juga harus jaga keseimbangan ke kiri dan
kanan ketika rakit bambu itu hendak membelok atau terbentur bongkahan
batu kali yang tersembunyi dibalik aliran sungai.
Peserta yang
tidak bisa menjaga keseimbangannya akan tercebur ke sungai berkedalaman
dua meter saat normal dan tiga meter saat pasang. Namun jangan cemas,
peserta telah dilengkapi rompi pelampung.
Menyusuri sungai selama
2 jam tidak akan membosankan karena peserta juga harus menjaga tubuh
agar tidak tersangkut ranting pohon yang menjuntai di sisi sungai.
Udara
yang masih sejuk dan pemandangan hijau lumut maupun pepohonan di sisi
sungai juga menambah pengalaman berwisata air yang lebih alami.
Untuk mengikuti rafting ini dikenakan biaya sebesar Rp400ribu untuk tiga orang selama 2 jam.
Namun
minimnya warung makan di lokasi setelah bamboo rafting menjadi nilai
minus karena peserta umumnya ingin menikmati teh, kopi panas maupun mie
instan setelah 2 jam menyusuri sungai yang cukup dingin.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016