Masih ada tenaga kesehatan diskriminasi ODHA
Selasa,2015-12-01,08:10:11
(Berita Dunesia) Jakarta - Hartini, ibu dengan HIV-AIDS mengungkapkan bahwa
masih ada petugas kesehatan yang terkesan mendiskriminasi orang dengan
HIV-AIDS.
"Belum banyak petugas layanan kesehatan yang mendukung ODHA untuk memiliki anak," kata Hartini, di Jakarta, Senin.
Hartini yang mengetahui HIV positif pada tahun 2008 menikah dengan
Muhammad Nur Firmansyah, yang HIV negatif pada tahun 2013. Mereka
kemudian memiliki anak yang juga HIV negatif yang saat ini sudah berusia
15 bulan.
Saat melahirkan anaknya, Hartini memilih proses normal.
"Belum banyak petugas layanan kesehatan yang pro melahirkan normal dan
pro-ASI pada ODHA. Saya sempat mendapat penolakan melahirkan normal di
salah satu puskesmas," jelasnya.
"Bahkan ada yang cenderung menyarankan ODHA tidak usah menikah atau tidak usah hamil," tambahnya.
Hartini yang kini aktif dalam Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI)
berhasil membuktikan bahwa proses melahirkan normal dari ODHA tidak
menularkan virus. Ia mengungkapkan sebelum hamil sudah mempelajari
pencegahan penularan dari ibu ke anak (PPIA) serta mencari dokter untuk
perencanaan kehamilan dan menghitung masa subur.
"Setelah hamil banyak konsultasi dengan dokter terkait melahirkan normal dan ASI," tuturnya.
Ia pun berharap lebih banyak lagi petugas layanan kesehatan yang paham PPIA.
"Selain itu pelayanan yang ramah untuk ODHA meningkat, berikan pilihan dan alasan untuk ODHA yang tidak mendiskriminasi serta
tidak ada lagi stigma dan diskriminasi untuk ODHA yang akses PPIA di prong II-IV," jelasnya.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015