Konsumsi garam tinggi bisa perlambat pubertas
Selasa,2015-05-19,07:55:33
ilustrasi
(Berita Dunesia) Jakarta - Konsumsi garam tinggi bisa memperlambat pubertas
menurut hasil riset peneliti di Amerika Serikat yang dipresentasikan
dalam Kongres Endokrinologi Eropa di Dublin.
Para peneliti dari
Universitas Wyoming di Amerika Serikat yang dipimpin oleh Dori Pitynski
meneliti efek diet garam dengan berbagai level terhadap awal pubertas
pada tikus.
Mereka menemukan bahwa tikus yang mendapat makanan
tinggi garam (setara dengan tiga sampai empat kali konsumsi garam yang
disarankan untuk manusia) secara signifikan lebih lambat mencapai
pubertas dibandingkan dengan tikus yang mendapatkan asupan makanan
dengan kandungan garam normal (rendah).
Yang menarik, tikus-tikus yang mendapat makanan tanpa garam juga mengalami perlambatan pubertas.
Para
peneliti berkesimpulan, asupan garam penting di awal masa pubertas,
namun asupan yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi.
Pubertas yang terlambat bisa memicu munculnya masalah perilaku, stres dan penurunan kesuburan.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa kadar lemak dan garam tinggi punya efek berlawanan pada kesehatan reproduksi," kata Pitynski.
"Diet
tinggi lemak bisa mempercepat awal pubertas tetapi penelitian kami
menunjukkan bahwa tikus dengan diet tinggi garam, bahkan dengan lemak
tinggi sekalipun, masih menunjukkan awal pubertas lambat," katanya
seperti dilansir laman publikasi hasil riset alphagalileo.org.
Panduan
terkini Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa populasi di dunia
mengonsumsi garam lebih banyak dari yang disarankan, yakni lima gram per
hari untuk dewasa.
Sodium secara alami ada dalam makanan
seperti susu, krim dan telur, serta ada dalam kadar lebih tinggi pada
makanan olahan seperti roti, olahan daging, kudapan dan saus, yang makin
banyak digunakan dalam diet masyarakat Barat.
Pitynski
mengatakan diet tinggi garam populasi Barat saat ini berpotensi
mempengaruhi kesehatan reproduksi secara drastis dan membutuhkan
perhatian lebih lanjut.