Indonesia raih juara umum ISPRO 2015
Senin,2015-05-11,08:56:19
ISPRO 2015
(Berita Dunesia) Jakarta - Tim Indonesia meraih juara umum dalam Olimpiade
Sains Terapan Dunia atau International Science Project Olympiad (ISPRO)
2015 yang diselenggarakan di Jakarta 4 Mei hingga 8 Mei.
Dalam
kompetisi itu Indonesia mengumpulkan 4 medali emas, 3 medali perak, dan 2
medali perunggu. Kemudian disusul Bosnia dan Herzegovina dan Tajikistan
yang masing-masing memperoleh 1 medali emas, 2 medali perak, dan 1
perunggu.
Pelajar dari SMAN 1 Bantaeng Sulawesi Selatan, Irham
Syarif (18) dan Ahmad Abrar (18), berhasil meraih medali emas dengan
proyek sains-nya yakni masker helm yang mampu menyerap timbal.
"Kami membuat helm yang berasal dari daun nangka dan mahoni, karena
menyerap timbal dan mudah ditemui," ujar Irham usai penutupan ISPRO di
Jakarta, Jumat.
Irham dan Ahmad meneliti selama lima bulan, dan pernah meraih medali
emas pada kompetisi serupa untuk tingkat nasional. Dia berharap
penelitiannya tersebut dapat memberikan sumbangsih dalam upaya menjaga
lingkungan.
Indonesia meraih medali emas untuk bidang kimia, biologi, teknologi, dan lingkungan.
Dirjen Pendidikan Menengah Kemdikbud, Achmad Jazidie, mengatakan bahwa olimpiade sains terapan itu merupakan salah satu bukti jika generasi muda kreatif dalam menyelesaikan persoalan.
"Kegiatan ini selain memberi solusi nyata untuk permasalahan dunia,
juga menjadi wadah membangun jejaring sesama pelajar dari seluruh
dunia," kata Jazidie.
Olimpiade itu diikuti pelajar berusia 14 hingga 18 tahun yang
berasal dari 29 negara. Terdapat lima kategori yang bisa diikuti oleh
peserta ISPRO yakni biologi, fisika, kimia, lingkungan, dan teknologi.
Dalam kompetisi ini peserta diminta untuk menjelaskan proyeknya,
mempertahankan dan menggunakan ide tersebut dalam teori dan praktik.
Jika diperlukan, peserta bisa membawa alat bantu audiovisual.
Peserta yang berusia 14-18 tahun ini bisa menyertakan maksimal 10
karya dari satu negara. Dan untuk setiap karya maksimal dikerjakan oleh
dua orang dan satu project supersivor. Setiap naskah yang dibawa peserta harus mengandung prinsip dan metodologi ilmiah.
Beberapa kriteria penilaian oleh juri mencakup pertanyaan tentang
penelitian, desain dan metodologi, koleksi data, analisis, dan
pemahaman, kreativitas, dan pemaparan.