Ilmuwan: secangkir teh bisa redakan stress
Rabu,2015-06-10,08:32:21
ilustrasi
(Berita Dunesia) Jakarta - Saat krisis, tak ada yang menandingi secangkir
teh yang menenangkan. Dan saat kita ada di bawah tekanan dalam
pekerjaan, kita sering menginginkan secangkir kopi.
Sekarang, para ilmuwan telah menunjukkan kenapa kita cenderung tertarik dengan minuman-minuman itu.
Penelitian dari Portugis menunjukkan kafein melindungi kita dari dampak stress.
Tikus-tikus yang diarahkan pada situasi yang penuh tekanan setiap hari, menjadi cepat cemas dan kehilangan nafsu makannya.
Mereka juga menderita gangguan ingatan dan menunjukkan tanda-tanda ketidaktertolongan.
Namun
menambahkan kafein pada air minuman mereka sebelum memamparkan mereka
di bawah tekanan, menghentikan sebagian besar simtom untuk berkembang.
Penelitian dari Universitas Coimbra penting karena pada manusia, stress yang konstan meningkatkan peluang didiagnosa depresi.
Pakar
asal Inggris mengatakan bahwa mereka tidak merekomendasikan orang yang
berada dalam tekanan menenggak cangkir demi cangkir kopi, segelas atau
dua gelas kopi tambahan di pagi hari tak akan menyakiti.
Mereka
berharap bahwa penelitian yang dipubikasikan dalam jurnal "Proceedings
of the National Academy of Sciences" dapat mengarah pada pengobatan baru
bagi penyakit mental.
Dr Sridhar Vasudevan
dari Universitas Oxford mengatakan "memberi kelangkaan hasil pengobatan
dalam psikiatri, hasil ini sangatlah berarti."
Penelitian
iini mendukung penemuan sebelumnya bahwa orang yang minum teh hitam
memiliki kadar hormon stress yang rendah dalam tubuhnya.
Para
ilmuwan , dari Unoversitas College, London, menemukan orang yang
meminum teh mampu meredakan stress lebih cepat dari pada mereka yang
minum minuman pengganti teh.
Mereka yang minum
ramuan teh hitam empat kali sehari selama enam minggu juga diketahui
memiliki kadar hormon stress kortisol lebih rendah dalam darah setelah
kejadian stress, dibandingkan dengan grup orang yang minum placebo.
Studi membagi 75 peminum teh pria menjadi dua grup dan memonitor mereka selama enam minggu.
Mereka
semua tidak minum teh, kopi dan minuman berkafein normal, mereka diberi
campuran minuman berkafein yang diberi rasa teh buah terbuat dari unsur
rata-rata secangkir teh hitam.
Grup lain diberi placebo kafein yang rasanya mirip tapi tanpa bahan aktif teh.
Jika Anda merasa stress di kantor, secangkir teh manis atau kopi rasanya cocok.
Menurut para ilmuwan, konsumsi gula dapat menekan hormon kortisol yang dikeluarkan dalam tubuh saat kita mengalami stress.
Para ilmuwan di Amerika Serikat meneliti dampak minuman manis pada 19 wanita usia antara 18 dan 40.
Separuh
dari grup diberi minuman manis pada saat sarapan, makan siang dan makan
malam selama 12 hari, sementara separuh lainnya minum minuman yang
diberi pemanis buatan aspartam.
Para relawan diinstruksikan untuk tidak mengkonsumsi minuman bergula lain, termasuk jus buah, di luar waktu itu.
Sebelum
dan sesudah periode penelitian, para wanita diberi sebuah tes
Matematika yang sulit dan kemudian melalui pindai MRI untuk mengukur
tanggapan otak terhadap stress.
Contoh air liur juga digunakan untuk mengukur tingkat kortisol, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.
Wanita
yang diberi minuman bergula mengeluarkan lebih sedikit kortisol selama
tes Matematika dari pada mereka yang diberi minuman dengan pemanis
buatan.
Semua minuman berwarna teh namun
didisain untuk menyamarkan elemen seperti aroma, rasa dan keakraban
rebusan, untuk mengeliminasi faktor-faktor seperti efek menyamankan
meminum secangkir teh.
Kedua grup diarahkan
agar terpapar pada satu dari tiga situasi penuh tekanan-ancaman
pemecatan, tuduhan menguntit atau kecelakaan di panti jompo-di mana
mereka dituntut menyiapkan respons verbal dan berargumentasi kasus
mereka di depan kamera.
Tugas yang dibidik peningkatan "besar" dalam tekanan darah, denyut jantung dan peringkat stress subyektif di kedua grup.
Namun
50 menit setelah tugas, tingkat kortisol telah menurun dengan rata-rata
47 persen pada peminum teh dibanding 27 persen pada peminum teh palsu.
Professor
Andrew Steptoe dari departemen epidiomology dan kesehatan masyarakat
UCL mengatakan: "Minum teh secara tradisional telah diasosiasikan dengan
meredakan stress dan banyak orang percaya minum teh bisa membantu
mereka rileks setelah menghadapi stress setiap harinya dalam kehidupan.