(Berita Dunesia) Washington - Para ilmuwan menghasilkan strain nyamuk yang
membawa gen-gen yang bisa memblokir penularan penyakit malaria dengan
harapan bisa membiakkannya dengan anggota lain dari spesies mereka di
alam liar dan menghasilkan keturunan yang tidak bisa menyebarkan
penyakit itu.
Para peneliti pada Senin (23/11) menyatakan mereka
menggunakan pengeditan gen, teknik rekayasa genetika di mana DNA bisa
disisipkan, diganti atau dihapus dari genom, pada spesies nyamuk
Anopheles stephensi yang menyebarkan malaria di kawasan urban India.
Mereka menyisipkan DNA ke
germline,
sel-sel yang meneruskan gen-gen dari generasi ke generasi, pada spesies
itu dan menghasilkan nyamuk dengan gen-gen yang bisa mencegah penularan
malaria dengan memproduksi antibodi pemblokir yang 99,5 persen akan
diteruskan ke keturunan.
Malaria disebabkan oleh parasit yang menular ke manusia melalui gigitan nyamuk betina yang sudah terinfeksi.
Pelepasan
nyamuk-nyamuk yang sudah dimodifikasi secara genetik dilakukan agar
mereka bisa kawin dengan nyamuk-nyamuk liar sehingga gen-gen pemblokir
malaria mereka masuk ke kolam gen dan pada akhirnya melampaui populasi,
memperpendek arus kemampuan spesies untuk menginfeksi orang dengan
parasit.
"Ini bisa menyebar dalam populasi dengan efisiensi
sangat besar, meningkat dari satu persen menjadi 99 persen lebih dalam
10 generasi, atau sekitar satu musim untuk nyamuk," kata ahli biologi
Valentino Gantz dari University of California-San Diego.
Ahli
biologi dari University of California-San Diego lainnya, Ethan Bier,
menyebut nyamuk itu sebagai "alat ampuh dalam pengendalian malaria
berkelanjutan" karena akan membuat semua nyamuk di suatu area memiliki
gen-gen anti-malaria.
"Kami tidak menyatakan bahwa strategi ini
saja akan memberantas malaria," kata ahli biologi molekuler University
of California-Irvine, Anthony James.
Tapi bersama dengan
obat-obat untuk pencegahan dan perawatan, vaksin masa depan, kelambu
penghalau nyamuk dan pemberantasan sarang nyamuk, James mengatakan, ini
bisa berperan besar dalam upaya eliminasi malaria berkelanjutan.
Ilmuwan lainnya juga bekerja untuk menghasilkan nyamuk-nyamuk yang direkayasa secara genetika.
Tahun
lalu sekelompok ilmuwan menghasilkan satu strain nyamuk yang membawa
gen yang membawa hampir seluruh keturunan jantan, yang bisa menyebabkan
populasi nyamuk liar anjlok.
"Sebaliknya, sistem kami yang lebih
fleksibel hanya mencegah nyamuk dari membawa malaria tapi tidak
membahayakan nyamuk. Jadi seharusnya ini menimbulkan lebih sedikit
kerusakan ekologis," kata Bier tentang hasil riset yang dipublikasikan
di Proceedings of the National Academy of Sciences.
Organisasi Kesehatan Dunia (
World Health Organization/WHO)
memperkirakan akan ada 214 juta kasus malaria yang menyebabkan 438.000
kematian di seluruh dunia tahun 2015, kebanyakan di Sub-Sahara Afrika,
demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.
Penerjemah: Maryati
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2015