Pengguna ponsel Android tidak perlu khawatir lagi terhadap ancaman
malware yang menyerang melalui alamat situs tertentu. Pasalnya Google
baru saja mengaktifkan fitur pengamanan khusus sebagai default di berbagai perangkat genggam Android.
Fitur
yang dimaksud, yaitu Safe Browsing, awalnya hanya dibuat untuk pengguna
Chrome versi desktop. Sekitar dua tahun lalu, mereka menghadirkannya di
Chrome versi Android, saat itu belum menjadi fitur bawaan yang seragam
di semua perangkat.
Padahal, Safe Browsing cukup berguna
melindungi pengguna. Saat fitur ini aktif, maka setiap situs yang
dikunjungi akan lebih dulu dipindai. Selanjutnya, pengguna akan mendapat
peringatan, jika alamat tujuan ternyata mengandung bahaya.
Safe Browsing pun otomatis memindai situs-situs phising atau situs yang berpotensi mencuri serta menginstal software jahat di perangkat milik pengguna.
Perlindungan terhadap phising tersebut merupakan salah satu hal paling sulit untuk dilakukan di perangkat genggam.
Mereka wajib selalu memperbarui daftar situs terkait phising agar bisa memperingatkan pengguna yang berpotensi tertipu.
Di sisi lain, perangkat mobile harus bisa mengakses daftar itu dengan cepat sambil tetap mempertimbangkan bandwidth, kapasitas memori serta prosesor perangkat mobile yang cenderung kecil.
"Sumber daya paling kecil di dalam sebuah perangkat mobile adalah bandwidth
dan bateri. Jadi kami mesti memikirkan dengan teliti agar bisa
melindungi para pengguna perangkat tersebut," tulis tim Google Chrome
and Safe Browsing.
"Beberapa serangan jenis social engineering atau phising
hanya terjadi di negara tertentu saja, jadi kami hanya mengirimkan
informasi yang bisa melindungi perangkat tersebut di wilayah tertentu,"
imbuhnya.
Safe Browsing disematkan ke dalam aplikasi Google Play Service sehingga browser apapun, selama terpasang di perangkat bersistem operasi Android, akan bisa memakai fitur ini.