SURABAYA - Kalau sedang melintas di Jalan
Arjuna, Surabaya, Jawa Timur, sempatkan mampir ke Depot Gado-gado Arjuna
Pak Satumin, sekitar 900 meter dari Pasar Kembang.
Tepatnya, di sebelah kiri jalan setelah pertigaan Jalan Kedung Anyar.
Depot
ini sudah ada sejak tahun 1970-an. Dirintis oleh Satumin dibantu
istrinya, Soepik. Menu andalannya, gado-gado dengan rasa bumbu kacang
yang khas.
Resep turun temurun Satumin diteruskan anaknya, Nanik
(50). "Resep khusus pasti ada, tidak bisa saya ceritakan. Itu rahasia
dari bapak sejak mulai merintis usaha," kata Nanik.
Racikan
gado-gadonya terdiri atas lontong, selada, kecambah, timun, tahu, telur,
kerupuk dan emping. Ada taburan bawang goreng di atas siraman bumbu
kacang yang kental, cokelat pekat, sambal merah merekah.
Nanik
tidak saja menyajikan menu gado-gado tetapi ada menu pilihan lain
seperti nasi rawon, nasi campur, penyetan, pecel, siomay, rujak cingur
dan beragam minuman.
Dalam sehari menghabiskan 10-15 kilogram
gilingan kacang dengan campuran bumbu rahasia yang telah diracik sejak
tahun 1970-an. Nanik juga menghabiskan 50 buah lontong untuk
gado-gadonya.
"Saya sering makan gado-gado Arjuna ini, memang
dahsyat rasanya apalagi bumbu kentalnya sangat pas di lidah," jelas
Lina, salah satu pelanggan.
Pelanggan lain, Widi (35), mengatakan, dari rasa sangat enak, mantap nikmat, jadi dirinya rela antre ketimbang kehabisan.
Selain
di Jalan Arjuno, Gado-gado Pak Satumin bisa ditemui di Depot Pujasera
karena Nanik menjalin kerja sama tanpa ada kepemilikan pribadi tetapi
bagi hasil dengan pemilik Depot Pujasera.
"Saya ingin memiliki cabang sampai luar kota dan membuka di foodcourt mal," katanya. (Elizabeth Sherly/Risma Nurania/Wiwit Purwanto)
Editor | : I Made Asdhiana |
Sumber | : Surya Online |