CO2 capai rekor tertinggi selama 30 tahun
Selasa,2015-11-10,09:15:08
(Berita Dunesia) Jenewa - Kadar gas rumah kaca di atmosfer mencapai rekor
tertinggi pada 2014 dan kegiatan pemicu perubahan iklim tanpa henti
tengah mengancam planet ini bagi generasi mendatang, kata Organisasi
Meteorologi Dunia (WMO), Senin.
"Setiap tahun kami katakan bahwa waktu semakin habis. Kita harus
bertindak sekarang untuk mengurangi gas rumah kaca jika kita ingin punya
peluang menjaga peningkatan suhu pada tingkat terkendali," kata
Sekretaris Jendral WMO Michel Jarraud dalam pernyataan.
Imbauannya bagi dunia untuk melakukan apa pun guna menurunkan emisi
gas rumah kaca --yang terutama berasal dari penggunaan bahan bakar fosil
dan pertanian, produksi semen dan penggundulan hutan-- dibuat beberapa
pekan sebelum perunding dari sekitar 190 negara bertemu di Paris untuk
menyepakati perjanjian iklim PBB, yang baru.
Grafik yang dikeluarkan badan PBB itu menunjukkan kadar
karbondioksida, gas rumah kaca paling utama, meningkat hingga 400 ppm,
dan setiap tahun tercetak rekor baru sejak pencatatan mulai dilakukan
pada 1984.
Kadar asam-arang rata-rata tercatat 397,7 ppm pada 2014 namun sempat
mencapai batas 400 ppm di belahan bumi utara pada awal 2014, dan
kembali terjadi secara global pada awal 2015.
"Pada tahun depan, kami akan melaporkan konsentrasi yang lebih
tinggi akibat El Nino," kata kepala riset atmosfer WMO Oksana Tarasova
kepada Reuters, merujuk pada fenomena pemanasan Samudra Pasifik.
Segera, kadar 400 ppm itu akan menjadi kenyataan tetap, kata Jarraud.
"Itu berarti suhu udara dunia lebih panas, iklim semakin ekstrem
seperti gelombang panas dan banjir, es mencair, permukaan air laut
meningkat dan keasaman samudra meningkat. Ini tengah terjadi sekarang
dan kita bergerak menuju kawasan yang belum dipetakan dengan kecepatan
yang mengkhawatirkan," katanya.
Peningkatan kadar karbondioksida diperkuat dengan kadar uap air yang
lebih tinggi, yang pada akhirnya meningkat karena emisi karbondioksida,
kata WMO.
Kadar dua gas rumah kaca utama lain, yaitu metana dan nitrogen
oksida, juga terus meningkat setiap tahun berturut-turut mencapai 1.833
ppb dan 327,1 ppb pada 2014.
Keduanya meningkat dengan kecepatan paling tinggi selama satu dasawarsa.
Dalam konferensi Paris yang akan digelar bulan ini, lebih dari 150
negara, dipimpin penghasil gas rumah kaca terbesar Tiongkok dan Amerika
Serikat, mengeluarkan rencana untuk membatasi emisi setelah 2020.
Namun, rencana itu belum cukup mengurangi emisi untuk membatasi
pemanasan global hingga dalam 2 derajat Celsius tahap pra-industri.
"Dua derajat cukup buruk namun itu akan lebih baik daripada tiga
derajat," kata Jarraud, "Tentu saja akan lebih baik jika 1 derajat...
Namun 1 derajat itu sudah tidak mungkin lagi. Itu tidak mungkin.
Terlambat," demikian Reuters.
(S022)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015