Cianjur - Bunga bangkai setinggi 2,5 meter kembali mekar
di Kebun Raya Cibodas (KRC), Cianjur, Jawa Barat, dimana bunga tersebut
merupakan hasil persemaian biji dari induknya yang ditanam di Vak
I.B.28.
Selama ini, menurut Dwi Novia, staf Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) di Kebun Raya Cibodas, Rabu, bunga bangkai yang tumbuh
dan mekar di kebun raya itu merupakan hasil eksplorasi di Sungai Manau
Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Sumatra Barat tahun 2000.
"Bunga bangkai ini pertamakali mekar di KRC setelah 14 tahun
disemai, dimana di lokasi yang sama awalnya ada 25 spesimen diluar
induknya yang ditanam. Hingga saat ini, sudah ada 3 anakan yang mekar,"
katanya.
Dia menuturkan, jika tidak ada yang melempar bagian spandik bunga
tersebut dapat memiliki ketinggian lebih dari 3 meter. Namun ulah tangan
tidak bertanggungjawab, spandik bunga tersebut menjadi bengkok dan
ketinggian bunga hanya sampai 2,5 meter ketika diukur pertamakali.
"Insiden pelamparan ini membuat bunga menjadi strees dan tidak bisa
berkembang sempurna. Hal yang sama juga terjadi tahun lalu, dimana
spandik bunga yang mekar dilempar hingga patah," katanya.
Sementara mekarnya bunga bangkai raksasa tersebut, menarik
perhatian pengunjung yang datang ke tempat wisata berhawa pegunungan
itu, dimana sebagian besar pengunjung mengabadikan bunga tersebut dengan
kamera handphone-nya.
"Kami mengutuk aksi pelemparan yang dilakukan orang tidak
bertanggungjawab karena membuat bunga bangkai ini tidak mekar sempurna.
Kami merasa beruntung datang kesini bersamaan dengan mekarnya bunga
bangkai raksasa yang biasa hanya kami lihat di televisi," kata Ima (36)
seorang pengunjung warga Semplak-Bogor.
Informasi dari pengelola KRC, bunga bangkai akan sempurna mekar
selama satu pekan, selanjutnya bunga tersebut akan layu dan membusuk
berganti fase ke fase generativ berbunga, face dorman atau istirahat dan
selanjutnya ke fase vegetativ atau berdaun.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016