Budaya sebagai penentu bangsa yang kuat
Sabtu,2015-08-01,09:06:20
ilustrasi Lambang Garuda
(Berita Dunesia) Jakarta - Pembina Yayasan Suluh Nuswantara Bakti (YSNB)
Pontjo Sutowo mengatakan bangsa yang kuat ditentukan oleh ketahanan
budaya yang juga kuat.
"Bangsa yang tidak punya ketahanan budaya akan menjadi pecundang,
sementara yang memiliki ketahanan budaya yang kuat akan menjadi bangsa
yang kuat pula," kata Pontjo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Ia memberi contoh Korea yang maju dalam budaya dan juga ekonomi. Hal
itu karena Korea bertekad mengalahkan Jepang. Kondisi Korea sama dengan
Indonesia, yakni sama-sama pernah dijajah oleh Jepang.
"Dari segi apa pun, kita lebih kaya daripada Korea. Korea maju bukan
sekadar ekonomi saja, melainkan juga budaya. Dibandingkan Korea,
Indonesia lebih kaya. Akan tetapi, sayangnya budaya Indonesia kurang
menonjol," katanya.
Contohnya jika di dalam diri masyarakat sudah tertanamkan budaya
mencintai produk dalam negeri, globalisasi bukan lagi ancaman, melainkan
peluang.
"Orang Jepang yang tinggal di Indonesia kalau membeli pasta gigi,
pasti memilih produk Jepang karena mereka tahu dengan membeli produk
dari negara mereka membuat pabrik tersebut hidup," katanya.
Kebangkitan ekonomi Jepang, Korea, dan Tiongkok, kata Pontjo,
berbanding lurus dengan kebangkitan budaya bangsa. Budaya Jepang, Korea,
dan Tiongkok dengan sistem nilainyalah mampu menjadi prasyarat utama
pembangunan bangsa.
"Sayangnya, 70 tahun Indonesia merdeka, budaya bangsa terabaikan.
Budaya Indonesia bahkan belum dapat dirumuskan serta sistem nilai yang
diharapkan menjadi etos kerja bangsa pun belum umbuh dan berkembang,"
kata politikus Partai Golkar itu.
Yayasan Suluh Nuswantara Bakti juga akan menggali nilai-nilai
keindonesiaan melalui diskusi panel yang diselenggarakan minggu pertama
setiap bulannya.
Diskusi panel tersebut, akan mengundang para budayawan maupun
cendekiawan dan diselenggarakan mulai 1 Agustus 2015 hingga 5 November
2016.
Diskusi panel tersebut akan menjadi diskusi terbesar dalam rangka mencari format nilai keindonesiaan di Tanah Air.