Denpasar - Bali akan menggelar Festival Barong 2016, di
Taman Budaya Denpasar, 22 hingga 23 Januari, guna mendukung barong ket, salah satu tarian di Bali yang telah diakui sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO.
"Peserta sebanyak 54 peserta yang terdiri atas 19 penari barong buntut dan 35 penari barong ket," kata Bagus Mantra dari Pregina Art & Showbiz Bali di Denpasar, Minggu.
Kegiatan itu bisa berlangsung secara berkesinambungan setiap
Januari sebagaimana harapannya dan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali serta
Ketut Mariatha dari Seka Kubu Barong.
Meskipun kesenian barong ket telah mendapat pengakuan dunia
internasional, menurut Bagus Mantra, jenis tarian itu mesti tetap
dikembangkan dan dijaga kesinambungannya.
Pregina Art & Showbiz Bali, kata dia, mendukung kegiatan
tersebut yang menjalin kerja sama dengan Seka Kubu Barong untuk
menggelar Bali Barong Festival 2016 di Taman Budaya Denpasar.
Kolaborasi festival tersebut sejatinya diawali karena pihaknya
sangat senang dengan bapang barong. Kebetulan Seka Kubu Barong mempunyai
keinginan untuk menggelar festival barong.
Dengan demikian, lanjut dia, menjadi sebuah hal yang menarik karena
Pregina Festival merupakan sesuatu yang baru dan bersifat pelestarian.
"Kami bukan ingin berkompetisi. Kami berharap makin banyak Seka Demen
menggelar festival serupa sehingga kesenian Bali, terutama bebarongan
tetap ajek, lestari. Itu sebenarnya gagasan dasar karena senang," kata
Bagus Mantra.
Upaya kolaborasi antara Pregina dan Seka Kubu Barong disambut baik
oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Disbud Bali menyiapkan tempat di
Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar karena lokasi dianggap cocok untuk
mendukung upaya pelestarian, khususnya tari barong yang baru saja
ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO.
"Untuk membuka kegiatan pada tahun 2016, bagaimana kita bisa
membuat gebrakan pertunjukan sekaligus pelestarian budaya. Jadi, apa
yang kita lakukan juga mendukung upaya pelestarian yang dilakukan
pemerintah," kata Bagus Mantra.
Dalam kegiatan tersebut sekaligus ditampilkan karya seniman,
pelukis, kartunis, dan fotografer dengan tema Barong. Festival
berlangsung mulai pagi hingga malam.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016