"Yang jelas ini pesta durian gratis di Kawasan Wisata Kertosari," kata Kepala Desa Kertosari, Waluyo Utomo.
Ia mengaku sengaja membagikan 1.001 durian gratis kepada pengunjung. Hal itu untuk menggambarkan kebersamaan petani durian dengan pemerintah setempat. Sebab, festival durian tersebut dilaksanakan atas dasar inisiatif dari warga.
"Awalnya seribu, tapi seribu kan genap. Nah, ditambah satu jadi 1.001 supaya ganjil. Itu sebagai bentuk kebersamaan," kata Waluyo.
Menurut Kades Kertosari, festival itu sebagai bentuk dari kemandirian ekonomi masyarakat. Dengan adanya festival durian tersebut, hasil panen durian warga bisa dikenal masyarakat.
"Ini durian didatangkan dari berbagai daerah di Kabupaten Pasuruan. Tapi lebih banyak durian asli Kecamatan Purwosari," ungkapnya.
Anggota Komici C DPRD Provinsi Jawa Timur, Anwar Sadad berharap, adanya festival durian yang dimotori oleh warga itu menjadi pembangkit ekonomi kerakyatan di Kabupaten Pasuruan.
"Ini merupakan langkah positif. Pemerintah harus bangga karena masyarakat sudah bisa mandiri. Saya lihat tidak ada pemerintah yang datang. Tapi warga bisa melaksanakannya," ungkapnya.
"Saya harapkan ke depan akan muncul kreasi-kreasi yang baru," jelasnya.
Data yang ada di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan, populasi pohon durian di Kabupaten Pasuruan sebanyak 738.935 pohon. Jumlah pohon durian itu tersebar di Kecamatan Purwosari, Purwodadi, Tutur dan Sukorejo.
Selain itu juga ada di Kecamatan Lumbang, Winongan dan Puspo. Setiap tahun, Kabupaten Pasuruan menghasilkan durian sebanyak 857.345 kuintal.
Penulis | : Kontributor Pasuruan, Andi |
Editor | : I Made Asdhiana |