Mangupura - Arkeolog dari Balai Besar Arkeologi Denpasar,
Bali, menemukan tumpukan sisa-sisa candi yang dibangun pada abad ke-14
di Pura Gelang Agung, Banjar Buangga, Kecamatan Petang, Badung.
Kepala
Balai Besar Arkeologi Denpasar I Gusti Made Suarbhawa di Mangupura,
Senin, menjelaskan peneliti menemukan tumpukan batu padas yang tersusun
rapi di kedalaman satu hingga 1,5 meter di tiga titik galian.
Tumpukan
batu padas pertama ditemukan menjulur dari bawah bangunan pura, tepat
di depan gedong arca di lokasi tersebut, dan yang kedua ada di sisi
timur gedong arca.
Di tempat penggalian terakhir di sisi timur pura, di samping tembok panyengker atau pembatas, juga ditemukan beberapa tumpukan batu padas.
"Di galian ketiga ini banyak batu padas dalam kondisi tidak utuh," ujarnya
Suarbhawa menduga ada yang merusak tumpukan batu padas itu. "Tim
juga menemukan banyak batu padas rusak karena diambil oleh masyarakat
sekitar untuk pembangunan tembok panyengker," ujarnya.
Para
arkeolog belum bisa mengetahui bentuk candi tersebut. Saat ini para
peneliti masih fokus melakukan pengukuran dan mengumpulkan data.
"Saat ini kami fokus mendata, mengukur dan mendokumentasikan setiap temuan," katanya.
Ia
menjelaskan penelitian yang dilakukan 18-31 Maret 2016 itu merupakan
lanjutan dari penemuan arca, uang kepeng, sarkopagus dan tumpukan batu
padas di tempat yang sama. Ia menambahkan penelitian di lokasi
penggalian sementara dihentikan dan akan dilanjutkan lagi tahun depan.
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2016