JAKARTA -
Pengerjaan ulang terhadap sasis lima bus tingkat sumbangan Tahir
Foundation ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah rampung.
Dalam
beberapa hari ke depan, kelima bus yang sasisnya sempat dipermasalahkan
oleh Kementerian Perhubungan itu rencananya akan dioperasikan sebagai
bus wisata untuk rute Kota Tua-Waduk Pluit.
Informasi
menyebutkan bahwa kelima bus saat ini sedang dalam perjalanan menuju
Jakarta dari pabrik Nusantara Gemilang Kudus, Kudus, Jawa Tengah.
Nusantara Gemilang Kudus merupakan perusahaan karoseri yang merakit bus
bermerek Mercedes Benz itu.
"Begitu datang, busnya akan langsung
kita jalankan," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius
Kosasih saat dikonfirmasi, Sabtu (19/12/2015).
Serah terima lima
bus tingkat sumbangan Tahir Foundation ke Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dilakukan di Lapangan Monas pada 10 Desember 2014. Namun,
setelah diserahterimakan, bus tidak dapat dioperasikan. Sebab, tidak
mendapatkan izin dari Kemenhub.
Kemenhub menyebut sasis yang digunakan oleh bus tersebut bukan merupakan sasis bus tingkat.
Hal
itulah yang kemudian menyebabkan bobot bus menjadi lebih ringan dan
tidak sesuai dengan ketentuan bobot bus yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No 55 tahun 2012 tentang kendaraan umum.
Dalam
peraturan dicantumkan bahwa bobot bus tingkat harus berkisar 21-24 ton.
Sedangkan bobot bus tingkat dari Tahir lebih rendah dari yang tertera
dalam peraturan tersebut, yakni hanya sekitar 18 ton.
Hal
tersebut sempat membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
berang. Ia menilai Kemenhub tidak adil dalam menerapkan peraturan.
Ia
kemudian membandingkannya dengan lima bus tingkat bermerek Wechai yang
dibeli oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI pada awal 2014.
"Saya
kira Mercedes-Benz enggak maulah punya bus yang gampang terbalik, malu
dong. Saya bilang, bedah sajalah berdua (Mercedes-Benz dan Weichai).
Saya bingung Mercedes-Benz dilarang (operasi), Weichai sudah boleh
gelinding (operasional) satu tahun di sini," kata pria yang biasa disapa
Ahok itu pada sekitar akhir Januari 2015.