10 Langkah Awal Memulai Startup Digital
Sabtu,2015-06-13,11:39:15

(Berita Dunesia) Ketika startup atau perusahaan rintisan digtal yang kamu buat
sudah sukses, tentu kamu bisa lebih mudah mengajak orang-orang dengan
skill tertentu untuk bergabung. Masalahnya, langkah pertamamu tidak akan
semulus itu.
Masa-masa awal membangun startup, bisnis online
kecil atau sekadar merintis karir sebagai pekerja lepas adalah suatu
tantangan tersediri. Pada tahap ini bisa saja kamu melakukannya
sendirian atau hanya berdua dengan teman.
Memang tak ada jalan pintas agar startup
yang kamu buat segera berhasil. Namun berikut ini ada sejumlah saran
untuk membantumu memulai dan menjalani usaha tersebut, seperti yang
dikutip Nextren dari The Next Web, Senin (8/6/2015).
1. Kenali dirimu
Sebelum memulai sebuah startup
atau usaha, kamu mesti lebih memahami dirimu sendiri. Kenali hal yang
menjadi kekuatan dan kelemahanmu, kenali pekerjaan yang dapat kamu
lakukan dengan baik dan mana yang mesti kamu hindari.
Seiring
kamu mulai menjalankan usaha, maka akan lebih banyak waktu yang
dihabiskan sendirian dan banyak halangan justru muncul dari pemikiran
pribadi.
Pengetahuan mengenai diri sendiri akan banyak berguna
untuk mengatasi halangan tersebut, terutama dalam melawan dorongan untuk
berhenti berusaha.
2. Pertajam insting
Banyak
bos-bos besar yang bicara mengenai insting saat mereka sedang
mempertimbangkan keputusan tertentu. Ada juga orang-orang yang mengambil
keputusan secara impulsif lalu mengacaukan banyak hal.
Kamu
mesti memperlajari perbedaan kedua hal ini, pikirkan dengan baik sebelum
melakukan apapun. Gunakan insting sebagai panduan dalam memutuskan
sesuatu, tapi jangan pernah menjadikannya dasar keputusan utama.
3. Tulis tujuanmu
Ambil
pena atau pinsil dan kertas, lalu tuliskan keinginan pribadi kamu di
sana. Cara seperti ini membuat keinginan itu tercatat permanen dalam
pikiran. Selain itu, bisa membantu kamu menyusun definisi spesifik
mengenai usaha yang kamu dirikan.
Jangan lupa untuk menyimpan kertas ini di tempat yang mudah dilihat. Ingat! Tulis menggunakan pena, jangan mengetiknya!
4. Lakukan riset
Apapun
yang kamu lakukan, pastikan selalu melakukan riset sebelum mengambil
keputusan. Kamu harus selalu memiliki bukti pendukung keputusan, jangan
hanya mengandalkan insting atau opini pribadi.
Misalnya,
sebelum menentukan media sosial yang akan dipakai, telitilah dulu
komposisi serta potensi penggunanya bagi brand milikmu.
5. Pelajari tabu
Setiap
industri punya tabu tersendiri yang tidak disebutkan secara gamblang.
Tugasmu saat mengawali usaha adalah menyadari topik, bahasa hingga
percakapan tabu apa saja yang sebaiknya ditinggalkan.
Contoh sederhananya, jika target brand kamu adalah vegetarian, jangan sekali-kali mengunggah sesuatu terkait daging.
6. Cobalah hal baru
Bersikap terbuka pada kesempatan untuk mencoba sesuatu yang baru. Jika sempat, lakukan riset terkait hal baru itu.
Seandainya
produk yang kamu buat belum pernah ada di pasar, maka lakukan uji coba
agar bisa mengetahui tingkat efektivitasnya bagimu.
7. Orisinal
Banyak
orang berusaha memiliki produk yang orisinal. Jadilah orisinal karena
kamu bisa memikirkan sesuatu yang unik dan berguna untuk pelangganmu.
Jangan sekadar melakukan tindakan acak demi disebut unik.
8. Atur strategi
Buatlah perencanaan yang sesuai dengan tujuan utamamu. Atur strategi dalam bentuk rencana jangka pendek dan jangka panjang.
Tuliskan
hal-hal yang ingin kamu dapatkan dalam sebulan, setahun, lima tahun,
dan sepuluh tahun mendatang. Catat juga bagaimana caramu untuk
mencapainya.
9. Bergerak dinamis
Sekarang
bisa saja kamu sudah membuat strategi dan rencana bisnis dengan detil
sampai ke tahun-tahun mendatang. Tapi jangan malah kaku dan mengikuti
rencana tertulis itu tanpa pertimbangan baru.
Seiring tahun
berjalan akan ada teknologi baru, keinginan pasar berubah, konsumen
berubah. Maka bersikaplah dinamis. Jalankan strategi awalmu dengan
kesiapan untuk mengubahnya sewaktu-waktu diperlukan.
10. Lacak tindakanmu
Kamu
perlu mencatat apa saja yang sudah dilakukan untuk membangun bisnis.
Catat segala hal tentang aktivitas di media sosial, e-mail, jumlah
download aplikasi, dan lainnya.
Dengan
cara ini kamu akan paham tindakan apa saja yang berhasil, apa yang
harus diubah dan apa yang harus ditinggalkan.