Bandarlampung - Pemerintah Kota Bandarlampung mendorong
warga dapat mengembangkan tanaman hidroponik, karena tidak memerlukan
lahan yang luas dan menambah ruang terbuka hijau di daerah ini.
"Kami tengah melakukan pembinaan kepada warga untuk menanam dengan
metode hidroponik, antara lain karena ruang untuk menanam sudah minim,"
kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (DP2K)
Bandarlampung, Agustini, di Bandarlampung, Sabtu.
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa
menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi
bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada
kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air
yang lebih efisien, sehingga dinilai cocok diterapkan pada daerah yang
memiliki pasokan air maupun lahan yang terbatas.
Agustini mengatakan, sebanyak tiga kelurahan di Bandarlampung tengah
mengembangkan metode ini dan masuk dalam binaan DP2K setempat, semuanya
berada di Kecamatan Rajabasa.
Dalam program ini, katanya lagi, direncanakan akan membentuk sentra buah khusus jambu batu di kota ini.
Selain itu, tanaman lain yang dikembangkan dengan metode hidroponik
masih banyak lagi terutama tanaman hortikultura seperti bunga dan sayur
mayur.
"Yang menjadi andalan adalah jambu batu dan ditanam melalui metode
hidroponik di pekarangan rumah. Program penghijauan secara hidroponik
lebih efektif dibandingkan dengan mengembangkan tanaman keras," kata dia
pula.
Menurutnya penghijauan yang dimulai dari pekarangan rumah warga
masih jarang dilakukan di Provinsi Lampung, meski gaungnya cukup kencang
dilakukan oleh pemerintah pusat.
"Padahal metode hidroponik ini cukup mudah dan tidak memerlukan lahan yang luas," ujarnya lagi.
Program ini ketika diperkenalkan direspons sangat baik oleh
masyarakat, mengingat kualitas tanaman lebih bagus, karena tidak
menggunakan tanah dan pupuk maupun pestisida.
"Melihat hasilnya membuat masyarakat termotivasi untuk membudidayakan tanaman secara hidroponik ini," kata dia.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk dapat melakukan budidaya
hidroponik dengan memanfaatkan lahan sempit di lingkungan tempat tinggal
masing-masing.
"Sosialisasi yang serius sangat diperlukan untuk budidaya tanaman
khususnya metode hidroponik ini, agar masyarakat makin tergerak
mengembangkannya," katanya pula.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016