Mataram - Status Gunung Barujari anak Gunung Rinjani di
Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, turun dari status waspada
level II menjadi level I normal.
"Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta
mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, mulai tanggal 19 Januari
2016 tingkat aktivitas Gunung Rinjani diturunkan dari level II waspada
menjadi level I normal," kata Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan
Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gede Suantika
dalam rilis yang diterima Antara di Mataram, Kamis.
Ia menjelaskan, kendati aktivitas Gunung Rinjani diturunkan dari
level II waspada menjadi level I normal, namun pemantauan secara
intensif terus dilakukan guna mengevaluasi tingkat aktivitas Gunung
Rinjani.
"Dari hasil evaluasi secara visual aktivitas permukaan Gunung
Rinjani sudah menurun yang ditandai oleh tidaak teramatinya aktivitas
letusan maupun aliran lava dari kerucut Gunung Barujari. Sementara
pemantauan dengan penginderaan jauh juga sudah tidak mendeteksi adanya
titip api," jelasnya.
Karena itu, meski sudah tidak lagi berstatus level II wasapada,
masyarakat di sekitar Gunung Rinjani dan pengunjung ataupun wisatawan
tetap tidak diperbolehkan beraktivitas atau berkemah di Gunung Barujari.
Termasuk, masyarakat yang bermukim di sekitar gunung tersebut, juga
diminta untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu tentang
erupsi Gunung Rinjani yang tidak jelas sumbernya.
"Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi akan
selalu berkoordinasi dengan BNPB, BPBD provinsi dan BPBD kabupaten
Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Utara dalam memberikan informasi
tentang kegiatan Gunung Rinjani," katanya.
Berdasarkan sejarah perkembangan tingkat aktivitas Gunung Rinjani,
sudah terjadi tiga kali letusan, yakni pada 2 Mei 2009, dimana ketika
itu aktivitas Gunung Rinjani dinaikkan dari level I normal menjadi level
I. Hal ini didasari oleh peningkatan aktivitas berupa erupsi.
Selanjutnya pada 19 November 2010 tingkat aktivitas Gunung Rinjani
diturunkan dari level II waspada menjadi level I normal. Hal ini
didasari oleh penurunan aktivitas kegempaan dan aktivitas permukaaan
yang teramati secara visual.
Kemudian, pada 25 Oktober 2015 tingkat aktivitas Gunung Rinjani
dinaikkan dari level I normal menjadi level II. Ini didasari oleh
peningkatan aktivitas berupa erupsi abu.
Gunung Barujari di Pulau Lombok, NTB, dilaporkan meletus pada
Minggu tanggal 20 Oktober 2015, sekitar pukul 10.45 WITA. Gunung
Barujari atau yang disebut Gunung Baru berada di sisi timur kaldera
Gunung Rinjani, dengan kawah berukuran 170 meter x 200 meter, ketinggian
2.296 - 2376 meter dari permukaan laut (mdpl).
Gunung yang berada di areal Danau Segara Anak Gunung Rinjani ini
terakhir meletus pada 2 Mei 2009, dengan jumlah korban jiwa 31 orang
karena banjir bandang akibat letusan. Sebelumnya juga pernah meletus
pada 2004, namun tidak ada korban jiwa.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016