beritadunesia-logo

Business Headline



Cicipi Cokelat nan Nikmat di Doesoen Kakao Banyuwangi

Rabu,2017-12-27,09:16:23
Produk cokelat yang dihasilkan Perkebunan Kendeng Lembu Glenmore Banyuwangi, Jawa Timur.(ARSIP HUMAS PEMKAB BANYUWANGI)
(Berita Dunesia)

BANYUWANGI- Ada destinasi wisata baru yang harus dicoba jika anda berkunjung ke Banyuwangi yaitu Doesoen Kakao yang berada di wilayah perkebunan PTPN XII, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Bukan hanya sekadar menikmati produk makanan dan minuman beraroma cokelat, wisatawan juga bisa belajar tentang sejarah serta pengelolaan cokelat karena Doesoen Kakao berada di areal perkebunankakao seluas 1.500 hektar.

Titon Tantular, pengelola sekaligus manager Kebun Kendeng Lembu kepada Kompas.com beberapa waktu yang lalu menjelaskan kakao yang dihasilkan perkebunan Kendeng Lembu diekspor ke Jepang, Jerman, Perancis, Italia, Amerika, Malaysia dan Singapura.

Selain itu ada yang juga yang diolah sendiri menjadi permen cokelat untuk oleh-oleh wisatawan yang datang.

"Doesoen Kakao ini dibuka untuk umum sejak tahun 2016 tapi diresmikan baru November 2017 oleh Menteri BUMN Rini Soemarno," kata Titon.

 

Doesoen Kakao yang berada di wilayah perkebunan PTPN XII, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Doesoen Kakao yang berada di wilayah perkebunan PTPN XII, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.(ARSIP HUMAS PEMKAB BANYUWANGI)
Ia menjelaskan cokelat Glenmore terkenal sebagai salah satu cokelat yang berkualitas terbaik di dunia yakni jenis Edel dengan biji warna putih, berbeda dengan biji cokelat yang umumnya berwarna keunguan.

Selain itu, kadar lemaknya rendah dan tidak mudah leleh serta cokelatnya cenderung asam buah-buahan dan after taste-nya menghasilkan rasa madu. Rata-rata setiap tahun, perkebunan Kendeng Lembu menghasilkan 800 kilogram setiap hektar dan setiap tahun bisa memproduksi cokelat hingga 950 ton.

Setelah puas berkeliling kebun cokelat dan mempelajari cara pembuatan cokelat, wisatawan bisa bersantai di kafe cokelat menikmati makanan dan minuman cokelat. Uniknya kafe tersebut adalah bangunan kuno peninggalan Belanda yang pernah digunakan sebagai rumah sinder atau kepala kebun.

Walaupun sudah diubah fungsi menjadi kafe, arsitektur bangunan tersebut masih dipertahankan. Di dinding juga dipasang papan yang menceritakan tentang sejarah cokelat hingga masuk ke Indonesia.

"Perkebunan ini sudah ada sejak zaman Belanda, jadi banyak wisatawan yang tertarik datang ke sini apalagi dari Eropa," katanya.

 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat berkunjung di Doesoen Kakao Glenmore Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat berkunjung di Doesoen Kakao Glenmore Banyuwangi.(KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI)
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepadaKompas.com menjelaskan Doesoen Kakao ini sangat menarik untuk dikunjungi karena langsung ada perkebunan cokelat, bukan hanya sekadar menjual produk-produk makanan cokelat.

 

"Di sini ada wisata sejarah cokelat, bisa belajar budidaya kakao mulai dari bibit hingga panen bahkan pengelolaannya karena semuanya ada di satu areal dengan pabrik. Apalagi ini tepat sekali di jalur lintas selatan. Jika jalur selatan sudah dibuka wah bisa ramai sekali ini," katanya.

Tertarik untuk menikmati salah satu cokelat terbaik di dunia? Yuk segera atur jadwal liburan ke Doesoen Kakao di Kecamatan Glenmore Banyuwangi.

Berita Terkait
WIAPEDIA
Fitrafood
REAFO
GFS